Bagaimana Puasa Bagi Penderita Penyakit Lambung?

KANAL-KESEHATAN.COM – Bulan puasa sudah semakin dekat. Meski belum ditetapkan Kementerian Agama Republik Indonesia. Namun diperkirakan akan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Lalu bagaimana caranya supaya para penderita penyakit lambung tetap dapat ikut berpuasa?
Mengutip sebuah hadist Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Telah datang kepada kalian ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah wajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, akan dibukakan pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan.
(HR. Ahmad, Nasai 2106, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Kabar gembira yang disampaikan tersebut membuat umat muslim antusias menyambut bulan penuh berkah ini. Bagi penderita penyakit lambung, baik itu GERD, Gastritis, dan sebagainya tak perlu gusar. Melalui sebuah acara Bincang-bincang Sehat bersama ummat TV dan dr. Agus Rahmadi., M.Biomed, MA yang digelar secara online pada Ahad (20/03) dr. Agus menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Mengawali forum yang sarat manfaat tersebut, dr Agus mengingatkan, “Bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala mewajibkan puasa pada kita dan saya meyakini bahwa kewajiban ini baik untuk tubuh kita. Meskipun wajib, Allah memberikan rukhsah atau keringanan bagi yang sakit dan dalam perjalanan, ini bukti Maha Rahman dan Rahimnya Allah Subhanahu wa ta’ala,”
Lebih lanjut dokter yang juga menerbitkan buku berjudul “Menjadi Dokter di Rumah Sendiri, Secara Islami dan Alami” itu menegaskan setiap perintah Allah pasti berdampak baik untuk tubuh kita, tidak mungkin Allah memerintahkan sesuatu dan itu mendzolimi hambanya, “Jadi dengan hadirnya puasa, memberikan manfaat buat kita. Cuma permasalahannya, sering kali puasa tidak dipersiapkan dengan baik, atau karena ilmu yang mungkin kurang, sehingga puasa yang harusnya memberikan manfaat malah menyebabkan tubuh kita tidak nyaman, maka itu perlu ada persiapan yang baik,” tandas pengasuh sebuah komunitas kesehatan bernama “Komunitas Sahabat Sehat’ ini.
Saat berpuasa, pada saat jam makan tiba, maka akan terasa lapar. Saat lapar maka asam lambung akan secara otomatis keluar. Bagi penderita penyakit lambung seperti gastritis, tentu akan tidak nyaman, “Gastritis itu luka pada lambung, yang namanya luka tidak ada mukosa, tidak ada zat yang menetrlisir asam, Jadi ketika asam lambung keluar menimbulkan efek nyeri yang luar biasa. Jadi saya ibaratkan lambung itu punya pelindung, kalau bumi ada lapisan ozon dan lapisannya bolong sebagian, maka ketika asam lambung keluar menimbulkan nyeri, peradangan bahkan kuman bisa masuk namanya Helicobacter Pylori,” jelas dr Agus.
Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan penderita penyakit lambung sebelum menjalankan ibadah puasa yang disampaikan dr. Agus Rahmadi., M.Biomed, MA :
1. Niat
paling utama adalah niat. karena dengan niat maka akan tumbuh keyakinan yang kuat. seperti yang dijelaskan dr agus berikut, “Niat karena Allah, karena kalau sudah niat, tubuh juga menjadi siap”
Dikutip dari Wikipedia Niat berasal dari bahasa arab (Arab: نية Niyyat) yang berarti keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan hanya kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
2. Perhatikan Saat Berbuka Puasa
Setelah seharian berpuasa, dan tiba waktu berbuka, biasanya akan timbul keinginan untuk memakan banyak makanan sebagai aksi “balas dendam”. Tentunya itu tidak berlaku bagi muslim yang baik, terlebih memiliki masalah pada lambungnya, “Perhatikan ketika buka, jangan langsung makan dalam porsi banyak, karena akan semakin merusak lambung yang luka. Berbuka yang baik itu dengan makan kurma minum dan air putih, lalu istirahat sebentar, sholat magrib. Makan snack bertahap dan makan beratnya setelah sholat tarawih, itu lebih baik,” Ujar dr Agus sambil terus mengingatkan untuk menghindari santan, gorengan dengan cabai yang populer sebagai makanan berbuka puasa di Indonesia. Termasuk juga kopi dan minuman bersoda serta sejenisnya yang merangsang asam lambung keluar lebih banyak.
3. Minum Temulawak dan Kunyit Saat Sahur

Minum Temulawak dan Kunyit saat sahur.
Pada banyak penelitian, khasiat kunyit dinyatakan sangat baik bagi kesehatan lambung. dikutip dari laman healthline pada sebuah studi tahun 2011 menyatakan bahwa senyawa yang terdapat dalam temulawak dan kunyit bernama Kurkumin, memiliki sifat antioksidan serta efek anti-inflamasi dan dapat mencegah peradangan kerongkongan. Hingga tak heran jika penyakit lambung sangat cocok jika diberikan senyawa kurkumin ini.
Saran dr Agus, “Saat sahur, tutupi lambung dengan minum rebusan temulawak dan kunyit. Sifatnya yang alkaloid, mampu menetralisir asam lambung,” sehingga kalaupun asam lambung yang otomatis keluar pada saat jam-jam makan biasanya, dapat dikurangi efeknya bagi penderita penyakit lambung.
Dari semua ikhtiar tersebut, dr Agus tetap mengingatkan, “Bagi yang tidak sanggup (berpuasa) bisa diganti, tapi tetap puasa itu patut dicoba. Jangan menyerah begitu saja, jangan langsung patah arang karena gak bisa puasa,” tutupnya memberi semangat.
Apa yang disampaikan dr Agus adalah ilmu pengetahuan yang luar biasa dan bisa diterapkan, namun tetap penting bagi yang memang memiliki penyakit lambung, dianjurkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter yang merawat untuk mengetahui kondisi kesehatannya dengan akurat agar dapat menjalankan ibadah puasa.
Tidak ada kegembiraan bagi kaum muslim, selain dapat menjalankan semua ibadah ramadhan dan meraih sebanyak-banyaknya pahala serta mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar.
Semoga dengan niat yang kuat, kita semua mampu menjalani ibadah bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.
Dasuciana