Mengapa Penting Mendeteksi Dini Penyakit Kanker?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa setiap tahun, diperkirakan 400.000 anak dan remaja berusia 0-19 tahun mengidap kanker. Hal ini membuat banyak kalangan terus mengupayakan tersebarnya informasi berkaitan dengan kanker, termasuk ikut terus menyuarakan kampanye pada peringatan Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari 2022. Mengangkat Tema “Close The Care Gap“

Foto : www.worldcancerday.org
Berita gembiranya, WHO juga mengabarkan bahwa di negara-negara berpenghasilan tinggi, di mana layanan komprehensif umumnya dapat diakses, lebih dari 80% anak-anak penderita kanker dapat sembuh.
Kanker tidak hanya menyerang anak-anak dan remaja tapi juga semua kalangan baik, orang muda, orang tua, kaya dan miskin, pria maupun wanita. Namun dengan gaya hidup sehat seperti menghindari tembakau dan tindakan kesehatan masyarakat seperti imunisasi terhadap infeksi penyebab kanker sebanyak 30-50% kanker dapat dicegah.
Apa itu Kanker?
Arti kata Kanker menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal; tumor ganas.
Umumnya juga diartikan sebagai penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel dalam tubuh yang berkembang dengan tidak normal dan kemudian merusak sel dan menyebar pada sel normal di sekitarnya dan dibagian tubuh lainnya.
Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut.
Penyebab Kanker
Kasus penyakit kanker meningkat secara umum terjadi seiring bertambahnya usia. Hal tersebut kemungkinan besar dikarenakan meningkatnya risiko kanker tertentu.Berkaiatan juga dengan kecenderungan mekanisme perbaikan sel yang menjadi kurang efektif seiring bertambahnya usia seseorang.
Kanker muncul dari transformasi sel normal menjadi sel abnormal yang terjadi dalam beberapa tahap. Umumnya berubah dari lesi pra-kanker menjadi tumor ganas. Perubahan tersebut disebabkan faktor genetik seseorang saat bersinggunangan dengan tiga kategori karsinogen atau senyawa penyebab kanker sebagai penyebab eksternal menurut WHO, melalui lembaga penelitian kankernya, International Agency for Research on Cancer (IARC) berikut ini, yaitu antara lain:
- Karsinogen Fisik, seperti ultraviolet dan radiasi pengion (radiasi yang jika menumbuk atau menabrak sesuatu, akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion)
- Karsinogen Kimiawi, seperti asbes, komponen asap tembakau, alkohol, aflatoksin (pencemar makanan), dan arsenik (pencemar air minum); lainnya
- Karsinogen Biologis, seperti infeksi dari virus, bakteri, atau parasit tertentu.
Deteksi Dini Kanker
Upaya deteksi dini atau setanggap mungkin mendeteksi lebih awal kecurigaan terhadap kanker nyatanya mampu mengurangi kasus kanker. Sebab dengan cepat pula pasien akan diobati sejak awal. Agar dapat melakukan deteksi dini ada 2 hal yang perlu kita lakukan, yakni diagnosis dini dan penyaringan (skrining).
1. Diagnosis dini
Diagnosis kanker yang benar sangat penting untuk pengobatan yang tepat dan efektif karena setiap jenis kanker memerlukan rejimen pengobatan yang spesifik.
Ketika diidentifikasi lebih awal, kanker lebih mungkin untuk merespon pengobatan dan dapat menghasilkan kemungkinan yang lebih besar untuk bertahan hidup dengan lebih sedikit morbiditas, serta pengobatan yang lebih murah. Perbaikan signifikan dapat dilakukan dalam kehidupan pasien kanker dengan mendeteksi kanker sejak dini dan menghindari keterlambatan dalam perawatan.
Diagnosis dini terdiri dari tiga komponen:
- Menyadari gejala berbagai bentuk kanker dan pentingnya mencari nasihat medis ketika ditemukan temuan abnormal;
- Akses ke evaluasi klinis dan layanan diagnostik; dan
- Rujukan tepat waktu ke layanan pengobatan.
2. Penyaringan (Skirining)
Jika sudah melewati proses deteksi dini, maka langkah selanjutnya adalah penyaringan atau Skrining. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi seseorang yang teleh mendapati temuan sugestif kanker atau pra-kanker tertentu pada tubuhnya, sebelum selanjutnya mengidentifikasi dan mengembangkan gejala. Kemudian setelah terbukti dan tegak diagnosa maka selanjutnya dilakukan upaya pengobatan.
Kedua langkah tersebut terbukti efektif dalam menegakkan diagnose, namun demikian tidak semua jenis kanker dapat dideteksi dikarenakan memerlukan peralatan khusus dan tenaga ahli. Sebab untuk melakukan program skrining ini dipengaruhi juga oleh usia dan faktor risiko.
Apa yang Harus Dilakukan?
Biar bagaimana pun, mencegah lebih baik dari pada mengobati. Hasil penelitian WHO menyebutkan antara 30 dan 50% kanker dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko dan menerapkan strategi pencegahan.

Jika merokok dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Mengapa masih banyak yang sulit untuk meninggalkan?
Risiko kanker dapat dikurangi dengan:
- Tidak merokok
- Menjaga berat badan yang sehat;
- Makan makanan yang sehat, termasuk buah dan sayuran;
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur;
- Menghindari atau mengurangi konsumsi alkohol;
- Mendapatkan vaksinasi terhadap HPV dan hepatitis B jika Anda termasuk dalam kelompok yang direkomendasikan untuk divaksinasi;
- Menghindari radiasi ultraviolet (yang terutama disebabkan oleh paparan sinar matahari dan alat penyamakan kulit buatan) dan/atau menggunakan tindakan perlindungan terhadap sinar matahari;
- Memastikan penggunaan radiasi yang aman dan tepat dalam perawatan kesehatan (untuk tujuan diagnostik dan terapeutik);
- Meminimalkan paparan kerja terhadap radiasi pengion; dan
- Mengurangi paparan polusi udara luar ruangan dan polusi udara dalam ruangan, termasuk radon (gas radioaktif yang dihasilkan dari peluruhan alami uranium, yang dapat menumpuk di gedung – rumah, sekolah, dan tempat kerja).
Semoga informasi terkait kanker ini, dapat membantu kita terus memilih hidup lebih sehat, dan memberikan pandangan baru tentang pentingnya pencegahan dan melakukan pendeteksian sejak awal.
Dasuciana
Sumber : https://www.who.int/