Capaian Program PISPK Di Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Riau dan Nusa Tenggara Timur Agustus 2020

Penulis : Dedeh Syaadah
Sebagai upaya untuk mengintegrasikan program-program di Puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Implementasi dari PIS-PK disetiap provinsi sangat beragam, sehingga mempengaruhi capaian IKS nasional. Walaupun masa pandemic Covid-19 terjadi disetiap Provinsi, tetapi program PIS PK berjalan terus. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKS yang meningkat dari bulan Juli (gambar 1) ke bulan Agustus (gambar 2) tahun 2020.
Gambar 1.
Peringkat IKS masing-masing Provinsi di Indonesia
Bulan Juli 2020
Sumber: Aplikasi keluarga sehat Juli 2020
Gambar 2.
Peringkat IKS masing-masing Provinsi di Indonesia
Bulan Agustus 2020

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
Masa pandemic Covid-19 tidak membuat surut para tenaga kesehatan dalam melakukan kunjungan rumah dan melakukan intervensi terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh masing-masing keluarga di wilayahnya. Begitu juga upaya beberapa keluarga sudah kelihatan perubahannya yang dibuktikan dengan adanya pergeseran dari kelompok keluarga tidak sehat menjadi kelompok sehat. Pergeseran ini mempengaruhi capaian IKS nasional. Hal ini dapat dilihat dari capaian IKS secara nasional pada bulan Juli 2020 sebesar 0,172 sedangkan bulan Agustus mencapai 0,173
Kalau diperhatikan gambar 1 dan gambar 2, capaian IKS dibeberapa provinsi mengalami kenaikan, seperti Maluku, pada bulan Juli capaian IKS 0,105 dan pada bulan Agustus berubah menjadi 0,107. Hal ini mempengaruhi posisi capaian IKS yang tadinya Maluku mempunyai peringkat 2 terendah menjadi peringkat 4 terendah. Begitu pula yang dialami Jawa Barat dari 0,140 bulan Juli berubah menjadi 0,142 di bulan Agustus, sehingga telah menggeser posisi yang IKS-nya 0,141 yaitu Kalimantan Tengah. Bengkulu mengalami kenaikan capaian IKS dari 0,165 menjadi 0,167. Kondisi ini telah menggeser Jawa Timur ke posisi 16 dengan IKS mencapai 0,166, padahal sebelumnya pada posisi 15.
Berikut dijelaskan perubahan capaian PIS-PK di Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Riau dan Nusa Tenggara Timur.
Provinsi Jawa Timur.
Cakupan kunjungan keluarga di Provinsi Jawa Timur sudah mencapai 8.780.590 keluarga, dengan capaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) dan 12 indikator keluarga sehat sebagai berikut:
Gambar 3
Capaian IKS dan 12 Indikator Keluarga Sehat Provinsi Jawa Timur

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
IKS Provinsi Jawa Timur pada gambar 3 menunjukan angka 0,166. Walaupun capaian IKS masih sama dengan bulan Juli 2020, tetapi capaian per indikator keluarga sehat, ada yang mengalami beberapa perubahan. Capaiannya ada yang semakin meningkat dan ada yang berkurang. Untuk indikator “Keluarga memiliki akses/ menggunakan sarana air bersih”, Jawa Timur sudah mencapai 96,21%, ini berarti hampir semua keluarga sudah menggunakan sarana air bersih. Namun perlu diperhatikan dan intervensi yang lebih intensif khususnya untuk 2 indikator terrendah yaitu “Penderita hipertensi yang berobat teratur” sebesar 23,77% dan “Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak diterlantarkan” sebesar 22,21%. Capaian indikator keluarga sehat Jawa Timur, dari 8.941.220 keluarga yang terdata, yang mencapai IKS > 0,800 berjumlah 1.485.465 keluarga. Sisanya ada yang masuk pada kelompok keluarga pra sehat dan keluarga tidak sehat.
Berikut capaian IKS kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Timur:
Gambar 4.
IKS Provinsi dan IKS masing-masing Kabupaten/ Kota
di Provinsi Jawa Timur

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
Berdasarkan gambar 4, capaian IKS dengan lima (5) peringkat tertinggi di Provinsi Jawa Timur adalah Kota Surabaya sebesar 0.433, disusul Kota Madiun sebesar 0,405, Kota Mojokerto sebesar 0.364, Kota Kediri sebesar 0,321 dan Kota Pasuruan sebesar 0,278. Kondisi ini menunjukan bahwa keluarga sehat di Kota Surabaya sebesar 43,0%, Kota Madiun 40,5%, Kota Mojokerto 36,40%, Kota Kediri 32,1% dan Kota Pasuruan sebesar 27,8%.
Walaupun ada Kota yang sudah mencapai IKS > 0,43, tetapi masih ada 12 kabupaten yang IKS nya kurang dari 0,10 yaitu Blitar sebesar 0.094, Pacitan sebesar 0,091, Probolinggo sebesar 0,090, Lumajang 0,085, Bondowoso 0,082, Situbondo 0,080, Bangkalan 0,079, Banyuwangi 0,078, Sumenep 0,078, Jember 0,075, Trenggalek sebesar 0,073 dan Sampang sebesar 0,062. Berbagai upaya perlu ditingkatkan untuk dapat mendongkrak agar IKS untuk ke 12 kabupaten ini dapat meningkat.
Sulawesi Tenggara.
Perubahan capaian IKS di Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami kanaikan sebesar 0,01. Pada bulan Juli, IKS berada pada 0,142 sedangkan bulan Agustus berada pada 0,143. Berikut gambaran IKS dan indikator Keluarga Sehat Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Agustus 2020:
Gambar 5.
Capaian IKS dan 12 Indikator Keluarga Sehat Provinsi Sulawesi Tenggara

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
Tiga besar urutan capaian Indikator Keluarga di Sulawesi Tenggara dimulai dari “Keluarga memiliki akses/ menggunakan sarana air bersih” sebesar 92,20%, disusul dengan indikator “Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap” sebesar 90,05% dan Keluarga memiliki akses/ menggunakan jamban keluarga sebesar 85,74%. Namun demikian, masih ada capaian indikator yang sangat rendah dengan posisi dibawah 10%, yaitu indicator “Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak diterlantarkan” yaitu sebesar 5,90%.
Pada gambar 6 memberikan informasi bahwa capaian IKS Sulawesi Tenggara adalah 0,143 dengan capaian IKS di masing-masing kabupaten/ kota sebagai berikut:
Gambar 6.
IKS Provinsi dan IKS masing-masing Kabupaten/ Kota
di Provinsi Sulawesi Tenggara

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
IKS Provinsi Sulawesi Tenggara mencapai 0,143 dari jumlah keluarga terdata sebanyak 545.459. IKS Provinsi merupakan rata-rata dari IKS kabupaten/ kota yang ada di provinsi dimaksud. Setelah di gambarkan IKS per kabupaten/ kota seperti pada gambar 6, ternyata kabupaten/ kota dengan capaian IKS tertinggi > 0,20 ada di Kota Kendari dan Kota Bau-Bau, capaian IKS antara 0,20 – 0,10 berada di 13 Kabupaten, dan < 0,10 berada di Kolaka Timur dan Muna Barat.
Capaian masing-masing indikator keluarga sehat dengan IKS <0,10, adalah sebagai berikut:
Tabel 1
IKS dan Indikator keluarga sehat di Kolaka Timur dan Muna Barat
Capaian beberapa indikator di Kolaka Timur dan Muna Barat ada yang sudah mencapai > 80% diantaranya “Persalinan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan”, Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sedangkan “Keluarga memiliki akses/ menggunakan sarana air bersih” dan “Keluarga memiliki akses/ menggunakan jamban keluarga” hanya dicapai Kolaka Timur. Yang perlu menjadi perhatian utama dalam meningkatkan capaian indikator sebaiknya difokuskan pada indicator yang capaiannya masih rendah.
Propinsi Papua.
Gambaran capaian IKS dan 12 indikator keluarga sehat di Provinsi Papua adalah sebagai berikut:
Gambar 7
Capaian IKS dan 12 Indikator Keluarga Sehat Provinsi Papua

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
Indikator keluarga sehat yang capaiannya < 20% di Provinsi Papua ada pada indikator “Keluarga mengikuti program KB” sebesar 16,75%. Tetapi kondisi ini meningkat dari bulan Juli yang capaiannya sebesar 14,91%. Disusul dengan “Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak diterlantarkan” sebesar 16,98%. Untuk indikator ini mengalami penurunan karena pada bulan Juli capaiannya sebesar 21,28%. Sedangkan “Penderita hipertensi yang berobat teratur” mengalami kanaikan dari 18,08% menjadi 18,52%. Indikator lainnya mengalami peningkatan capaian.
Indikator keluarga sehat ini didapat dari 164.871 keluarga terdata, yang didalamnya ada keluarga sehat sebanyak 22.166.
Ditinjau dari capaian IKS Provinsi dan IKS yang mempengaruhinya dari masing-masing Kabupaten/ Kota di Papua adalah sebagai berikut:
Gambar 8.
IKS Provinsi dan IKS masing-masing Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
IKS Paniai melejit mencapai 0,363 yaitu hampir 2 kali lipat capaian IKS Kota Jayapura. Pada bulan Juli, Kota Jayapura mecapai IKS tertinggi yaitu sebesar 0,195. Kenaikan IKS di Kota Jayapura sebesar 0,04 di bulan Agustus sehingga mencapai 0,199. Oleh karena itu Kota Jayapura mendapatkan posisi ke 2 terbesar se Provinsi Papua. Peringkat ke 3 diraih Jayapura dengan IKS bulan Agustus sebesar 0,191
Ada 4 kabupaten dengan IKS posisi terendah belum ada perubahan, tetapi untuk Yahukimo ada kenaikan sebesar 0,003. Oleh karena itu IKS bulan Juli sebesar 0, 013, dan bulan Agustus menjadi 0,016. Untuk kabupaten lainnya ada yang capaiannya naik, dan ada juga yang turun.
Propinsi Riau.
Sama halnya dengan Provinsi lain, capaian IKS Provinsi Riau mengalami kenaikan dari bulan Juli sebesar 0,128 menjadi 1,31 di bulan Agustus. Walaupun kenaikannya sebesar 0,03, namun dapat memberikan gambaran bahwa tenaga kesehatan, maupun masyarakat melakukan berbagai upaya untuk menuju keluarga sehat. Kenaikan angka IKS, tentunya dikarenakan adanya kenaikan pada capaian indikator keluarga sehat. Dibawah ini dijelaskan gambar capaian IKS dan 12 indikator Keluarga Sehat di Provinsi Riau.
Gambar 9.
Capaian IKS dan 12 Indikator Keluarga Sehat Provinsi Riau

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
IKS sebesar 0,131, menunjukkan makna bahwa ada keluarga sehat di Provinsi Riau sebanyak 13,10% dari jumlah keluarga terdata yang berjumlah 1.114.109 keluarga. Indikator “Anggota keluarga tidak ada yang merokok” capaiannya sebesar 41,19% dengan posisi diatas 5 indikator lainnya yaitu “Keluarga mengikuti program KB sebesar 40,11%, “Keluarga sudah menjadi anggota JKN” sebesar 40,00%, “Penderita TB paru yang berobat sesuai standar”sebesar 27,46%, “Penderita hipertensi yang berobat teratur” sebesar 23,92% dan “Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak terlantar” sebesar 19,48%. Ke-5 indikator terendah ini sebetulnya dapat ditingkatkan dengan cara mengedukasi masyarakat supaya menjalankan program ini. Upaya yang dilakukan harus dilakukan secara terus menerus dan dilakukan pemantauan, agar terjadi perubahan.
Gambaran capaian IKS dari dari masing-masing Kabupaten Kota sebagai berikut:
Gambar 10.
Capaian IKS Provinsi dan masing-masing Kabupaten/ Kota
di Provinsi Riau

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
Ada kenaikan IKS di Pelalawan dari bulan Juli sebesar 0,168 menjadi 0,17; Kampar dari 0,147 menjadi 0,158; Indragiri Hulu dari 0,127 menjadi 0,130; Siak dari 0,115 menjadi 0,118. Posisi Siak telah menggeser peringkat Rokan Hulu, karena posisi Rokan Hulu dari 0,116 di bulan Juli menjadi 0,117 di bulan Agustus. Kuantan Singingi dari 0,096 menjadi 0,97. Untuk Kabupaten lainnya masih tetap diangka yang sama.
Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)
Capaian IKS Provinsi NTT bulan Agustus 2020 adalah sebesar 0,107, dengan rincian capaian masing-masing indicator sebagai berikut:
Gambar 11.
Capaian IKS dan 12 Indikator Keluarga Sehat Provinsi Nusa Tenggara Timur

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
Capaian masing-masing indikator keluarga sehat yang melebihi 80% sudah dicapai 6 indikator, dan 6 indikator lainnya masih < 50%. Di Provinsi NTT, capaian indikator terkecil ada pada “Penderita hipertensi yang berobat teratur” sebesar 16,69%, “Keluarga mengikuti KB” sebesar 17,57%. Hal yang menarik di NTT capaian indikator “Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak diterlantarkan” justru lebih tinggi dibanding dengan 2 indikator terkecil. Dilihat dari capaian IKS masing-masing kabupaten/ kota di NTT adalah sebagai berikut:
Gambar 12.
Capaian IKS Provinsi dan masing-masing Kabupaten/ Kota
di Provinsi NTT

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Agustus 2020
Capaian IKS di kabupaten/ kota Provinsi NTT sebagian besar dibawah 0,10. Hal ini dapat dilihat dari gambar 12, IKS yang < 0,10 dicapai oleh 14 kabupaten, sedangkan capaian IKS yang > 0,10 ada di 8 kabupaten/ kota, yaitu Kota Kuang sebesar 0,228, Sabu Raijua 0,178, Lembata 0,169, Ngada 0,124, Kupang 0,117, Manggarai Barat 0,11 Belu 0,109 dan Flores Timur 0,103.
Berikut gambaran capaian per indicator keluarga sehat di 5 kabupaten/ kota yang mencapai IKS tertinggi.
Tabel 2.
Konisi 12 indikator keluarga sehat di Kota Kupang, Kabupaten Sabu Raijua, Lembata, Ngada, Kupang.

Sumber: Aplikasi keluarga sehat Juli 2020
Dari 5 Kabupaten/ kota yang capaian IKS-nya tertinggi di Provinsi NTT, berdasarkan tabel 2 ternyata hampir semua keluarga sudah memiliki akses/ menggunakan sarana air bersih dan menggunakan jamban keluarga. Selain itu sebagian besar bayi dilahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan dan mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Dari 12 indikator keluarga sehat, masih ada capaian indikator terendah yaitu “Keluarga mengikuti KB” disusul dengan indikator “Penderita hipertensi yang berobat teratur” dan “Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak terlantar”. Perlu perhatian lebih giat untuk meningkatkan indikator yang masih rendah.