Bagaimana Melihat Pandemi Covid-19 Bagi Ketenangan Jiwa

Pemberitaan tentang Virus Covid-19 yang masiv menimbulkan kecemasan. Pembatasan aktivitas di luar rumah juga tak kalah membuat was-was. Bagaimana menjaga serta mengelola kesehatan mental ditengah Pandemi Covid-19? Bagaimana Melihat Pandemi Covid-19 Bagi Ketenangan Jiwa.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah nyatanya banyak manfaatnya, bukan sekadar memutus penyebaran virus Covid-19 belaka. Anjuran berdiam di rumah tanpa disadari membuat siapa saja semakin pandai. Mulai dari makin pandai memasak, sampai pandai mengelola emosi dan pikiran.
Apa betul? Ya memang benar adanya, keahlian memasak auto bertambah, karena makin selektif mendapatkan makanan yang sehat danpastinya lebih “aman” dengan memasak makanan sendiri.
Waktu luang yang ada, juga dimanfaatkan banyak orang untuk berdiam diri dan meditasi, alhasil pikiran terkelola dengan baik. Karena tidak ingin menjadi semakin stres di masa seperti ini, karena stres memang akan menurunkan imunitas tubuh.
Kini, banyak ahli yang turut berbagi ilmunya pada msyarakat melalui siaran langsung pada akun sosial media yang dapat kita ikuti tanpa biaya alias gratis.
Seperti konsultasi online dengan seorang Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, The American Psychosomatic Society (APS), dan The Academy of Psychosomatic Medicine (APM) yakni dr. Andri, Sp.KJ, FAPM dan juga Praktisi Mindfulness, Adjie Santoso Putro.
Tatap Muka Lewat Online
Pembatasan sosial yang membuat masyarakat semakin akrab dengan dunia maya, menjadi kesempatan tersendiri yang sarat manfaat. Adji Santoso Putro tak ketinggalan mengajak pengikut akun Instagram @adjiesantosoputro untuk “Hening Serentak” secara langsung setiap malam. Kegiatan meditasi atau hening selama sekitar 30 menit yang dipandunya ini banyak diminati seiring banyaknya kasus kecemasan yang timbul akibat pandemi Covid-19 ini.
Nyatanya memang banyak orang yang tertarik untuk melatih ketenangan jiwanya untuk menghalau kecemasan berlebih ditengah wabah dunia ini. Sebelum memulai sesi hening bersama, Adjie membuka obrolan santai, yang seringkali juga menjawab pertanyaan seputar tips dan trik mengelola ketenangan jiwa.
Begitupun dr Andri yang rutin menyapa langsung melalui siaran langsung akun Instagram @adripsikosomatik sekaligus kanal youtube Andri Psikosomatik untuk berbagi semangat dan ilmu kesehatan mental mumpuni yang dimilikinya.
Mengapa dr Andri mau meluangkan waktu untuk siaran langsung di akun sosial media seperti ini? “Supaya orang banyak belajar dan banyak mendengar hal yang positif,” ungkap optimis.
Kecemasan Efek Covid-19
Pada masa pandemi ini, banyak yang menerima informasi positif dengan cara pandang negatif, sehingga menimbulkan efek yang tidak diharapkan, seperti ketakutan berlebih hingga melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, seperti panic buying, atau memborong sejumlah barang, bahkan kecemasan.
Kecemasan ini juga dirasakan Wilda, ibu satu putri yang sebelumnya memang sudah mudah panik dan rasa panic semakin menjadi-jadi setelah kondisi pandemi Covid-19 ini. “Kalau lihat berita korona, bikin jantung saya berdetak cepat dan sangat cemas” aku Ibu muda asal Malang, Jawa Timur. “Ketakutan kalau kena covid-1, bakalan gak ketemu anak suami dan saudara selama di rumah sakit, dan ketakutan membayangkan sesak nafas sampai saya praktikkan sesaknya” lanjutnya serius.
Bagi Anda yang dapat mennerima berita tentang Pandemi Covid-19 yang makin hari makin bertambah informasi dan kebijakan pemerintah, mungkin memaklumi dan menjadi lebih siaga dan waspada, tapi tidak bagi mereka yang memiliki kecemasan berlebih seperti Wilda.
Guna mengurangi kecemasan, Wilda mengaku lebih memilih bermain dengan putrinya dan mencari kesibukan di rumah, sehinga lupa akan berita Covid-19. Wilda satu dari sekian banyak penderita kecemasan akibat pemberitaan masiv ini, berharap segera menemukan cara untuk membantu menghilangkan kecemasannya.
Tips Menjaga Kesehatan Jiwa
Berikut tips dari dr. Andri, Sp.KJ, FAPM saat Pandemi Covid-19
- Kurangi mencari informasi berkaitan dengan berita dan cerita di media social terkait dengan Covid-19. Sediakan waktu khusus kapan Anda membaca (dengan tidak terus menerus)
- Jaga kesehatan mental dengan melakukan relaksasi, latihan pernafasan, stretching Satau meditasi.
- Makan makanan bergizi seimbang, tidur yang cukup minimal 6 jam.
- Lakukan hobi atau kegiatan yang menyenangkan.
- Kita tetap bisa berkomunikasi dengan banyak orang secara online.
Jangan sampai karena kecemasan yang berlebih, malah menimbulkan penyakit yang lain.
Tetap Tenang Disaat Pandemi
Pikiran positif adalah kondisi emosial dari pikiran yang memandang sesuatu apa adanya dan kemudian melihat sesuatu dari sisi positifnya terlebih dulu.
“Selalu melihat sesuatu apa adanya dan lihat dari sisi positifnya terlebih dulu”
Mengapa harus berfikir positif? Karena berfikir positif banyak gunanya, salah satunya akan membuat lebih bahagia dan lebih tenang.
Seperti yang diungkapkan dr Andri, “Pikiran positif itu banyak banget gunanya, yang utama akan membuat kita lebih bahagia dan kemudian menjadikan diri kita lebih tenang. Karena kalau kita berpikir positif itu biasanya kita sudah penuh dengan rencana yang dapat kita jalani, seolah-olah ke depan kita sudah ada plan atau ada jalan yang bisa kita lalui.”
Lebih lanjut dr Andri menyatakan bahwa, “Orang yang berfikir positif maka daya tahan terhadap stresnya juga akan jauh lebih tinggi dari pada orang yang hanya berpikiran negatif”
Dalam sebuah siaran langsung dengan salah satu televisi swasta, dr Andri menegaskan bahwa dengan berfikiran positif, akan berhubungan dengan sistem imun. “Kalau kita berfikir positif hormon stres kita lebih rendah, Kortisol kita lebih rendah dan Hormon Endorfin kita akan jauh lebih tinggi,”
Hormon Kortisol dikenal sebagai salah satu hormon yang dapat mengendalikan stres. Pada siaran langsung IG dan Youtubenya, Jumat (10 April) dr Andri menyampaikan untuk mengurangi rasa cemas dapat juga mengkonsumsi vitamin B kompleks, Vitamin D, dan Vitamin E, dan yang paling penting tidak menyimpulkan negatif atas semua informasi yang kita dapatkan.
Dasuciana