Menyimak Perkembangan Penderita Covid 19 di Jawa (2)

Bagaimana perkembangan penderita covid19 di pulau Jawa selama 13 hari terakhir ini 27 maret – 8 april 2020, apa yang harus kita cermati? Gambaran penambahan penderita terkonfirmasi covid19 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Perkembangan kasus terkonfirmasi covid19 menurut provinsi di Jawa
Tampak bahwa semua provinsi menunjukkan kenaikan, dan DKI Jakarta sebagai epicentrum memang jauh lebih tinggi dari 5 provinsi lainnya. Social distancing yang diterapkan di banyak wilayah membuat perekonomian melambat, penghasilan pekerja harian merosot, dan ini yang kemudian mendorong terjadinya arus mudik yang cukup besar meskipun belum memasuki bulan puasa. Kesiapan daerah sangat berpengaruh pada peningkatan kasus di daerah, karena ada potensi penyebaran penyakit ni dari Jakarta ke daerah, mengikuti derasnya arus mudik. Beberapa daerah menerapkan karantina selama 14 hari setelah pemudik sampai di daerah. Hasilnya dapat kita lihat dalam 1-2 minggu ke depan.
Untuk melihat perbedaan antar provinsi di luar Jakarta, gambarannya adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Perkembangan kasus terkonfirmasi covid19 di Jawa kecuali DKI Jakarta
Terlihat pola pertambahan kasus pada provinsi tetangga DKI Jakarta yaitu Jawa Barat dan Banten lebih tinggi dibanding Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Sementara Jawa Timur menunjukkan perkembangan yang sedikit berbeda, ada lonjakan signifikan sehingga hampir sama dengan Banten. Kemungkinan kasusnya memang naik secara signifikan dibanding provinsi lain, tetapi bisa juga karena surveilans yang lebih aktif sehingga terjadi percepatan penemuan kasus terkonfirmasi.

Gambar 3. Perkembangan kasus covid19: terkonfirmasi, sembuh, meninggal di Provinsi Banten dan Jawa Timur
Menarik untuk mencermati perkembangan kasus covid19 bila dibandingkan Provinsi Banten dan Jawa Timur. Jumlah kasus sekarang memang hampir sama, namun grafik kumulatif yang sembuh dan meninggal jalannya berbeda. Untuk Jawa Timur jumlah kasus yang sembuh lebih banyak dibandingkan yang meninggal, sementara di Banten sebaliknya, yang meninggal lebih banyak dibanding yang sembuh. Tentu banyak faktor yang menyebabkan hal ini, kesadaran masyarakat untuk sedini mungkin memeriksakan ke dokter, usia penderita, ada tidaknya penyakit penyerta, kecepatan rujukan, kemampuan RS merawat penderita dan sebagainya. Namun salah satu faktor bisa juga karena aktifnya T3I (Trace, Test, Treat & Isolation). Bila penelusuran dilakukan dengan cepat diikuti dengan test, kasus terkonfirmasi covid19 ditemukan lebih dini, sehingga persentase kesembuhan akan lebih besar.