Musim Hujan, Waspada Indeks Massa Tubuh Menjadi 27 Alias Obesitas

Hujan sudah sering turun belakangan ini, selain penyakit yang kita wasapadai, keinginan untuk terus makan dengan alasan cuaca dingin yang mendukung, juga perlu jadi perhatian. Makan tidak terkontrol dapat mengakibatkan penumpukan lemak, berujung obesitas. Obesitas adalah salah satu keadaan pemicu hadirnya Penyakit Tidak Menular (PTM) berbahaya dalam tubuh.
Hayo siapa yang hobi bikin mie rebus kalo sedang hujan, nikmatnya sungguh luar biasa ya. Tapi ingat, tetaplah memilih makanan tanpa Pengawet, Penguat rasa dan juga Pengenyal. Semoga acara makan untuk mengusir hawa dingin bisa makin menyenangkan, karena bebas rasa bersalah.
Makan dan kegemukan adalah dua kondisi yang saling berkaitan. Jika Anda banyak makan, tidak terkontrol frekuensi dan asupan gizinya, sudah tentu menjadi kelebihan berat badan, karena kalori yang ada tidak digunakan dengan maksimal, jika kondisi itu terus berlangsung, maka Anda akan mengalami Obesitas.
Di Indonesia ada kasus obesitas yang menyita perhatian, Satia Putra bocah berusia 7 tahun yang berbobot 110 kilo, asal Karawang, Jawa Barat meninggal pada 28 September 2019 setelah mengalami sesak nafas.
Bocah obesitas asal Karawang lainnya beruntung lebih dulu mendapatkan penanganan, dengan melakukan operasi bariatrik di RS Omni ALam Sutera, Tangerang. Di adalah Arya Permana 13 tahun, yang mengalami obesitas dengan bobot 192 kilogram pada sekitar tahun 2017 dan setelah menjalani berbagai program, pada tahun 2019 berat badannya sudah menjadi 85 kilogram.
Perjuangan Arya Permana tentu banyak tantanganya dari mulai menjaga pola makan dan juga olahraga teratur. Anda tidak ingin merasakan seperti apa yang dialami Arya bukan? Maka sebaiknya menjaga pola makan dan juga gaya hidup sehat, tak perlu di tunda lagi.
Menurut data Riskesda Badan Penilitian dan Pengambangan Kesehatan , Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI jumlah warga obesitas di Indonesia terus bertambah, dari 10,5 % tahun 2007 naik menjadi 14,8 % pada tahun 2013 dan kemudian naik lagi menjadi 21,8% pada usia diatas 18 tahun
Tentu masih banyak “Arya Permana” lain di seluruh Indonesia yang sangat perlu perhatian orang sekitar untuk terus turut menjaga dan memotivasi agar memiliki kembali berat badan idealnya.
Obesitas Mengintai Kesehatan
Obesitas adalah kondisi yang dapat didiagnosa sendiri tanpa perlu uji laboratorium. Sehingga Anda hanya perlu mengenali kondisi umumnya saja. Tapi ingat, obesitas bukan sekadar kelebihan berat badan, karena Obesitas berbeda dengan kegemukan, meski keduanya merupakan kelebihan berat badan normal.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) difinisi kegemukan jika Indeks Massa Tubuh berjumlah di bawah 25 dan dikatakan obesitas jika IMT diatas 30 bahkan negara Asia sudah diakatakan Obesitas jika IMT diatas 27.
Bagaimana mengukur IMT?
Lalu penyakit apa saja yang dapat ditimbulkan dengan kondisi obesitas? Lumayan banyak PTM yang mengintai, paling umum diantaranya adalah
- Diabetes Tipe 2, secara umum data Riskesda Kemenkes RI tahun 2018 mencapai 10,9 % penderita di Indonesia.
- Stroke, yang selalu mengalami peningkatan sejak tahun 2007 yang hanya 7% menjadi 10,9 % pada tahun 2018
- Jantung, mencapai 10,5 % penderita di Indonesia dengan jumlah penderita terbanyak di Provinsi Kaltara yang mencapai 2,25
- Asma yang meningkat menjadi 4,5% tahun 2018 dari 2,4% pada tahun 2013
- Ginjal yang meningkat menjadi 3,8% pada tahun 2018
Jumlah penderita yang terus bertambah setiap tahunnya memang tak dapat dipungkiri, namu usaha Anda untuk tetap sehat menjadi upaya nyata menekan angka penderita menjadi lebih banyak lagi.
Dasuciana