Peringkat kabupaten kota dalam PISPK di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua

Konten
Rakorpop (rapat koordinasi pelaksanaan operasional program) dengan semua Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mupun Kab/Kota di Jakarta pada tanggal 11 – 13 Desember 2017. Salah satu topik yang dibahas adalah kemajuan pelaksanaan PISPK, baik cakupan keluarga yang telah dikunjungi, capaian IKS (indeks keluarga sehat) mapun capaian 12 indikator keluarga sehat.
Berikut ini disampaikan peringkat kabupaten/kota dalam PISPK di wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua yang meliputi 6 provinsi yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Dalam hal cakupan kunjungan keluarga, Kab. Lombok Barat melejit menduduki peringkat pertama, meninggalkan kab/kota lainnya di Provinsi NTB. Semua kabupaten/kota telah melaksanakan PISPK, peringkat terrendah adalah Kab.Lombok Utara.
Tabel 1. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan capaian kunjungan keluarga pada awal Desember 2017
Dilihat nilai IKS (indeks keluarga sehat), lagi-lagi Kab. Lombok Barat menduduki peringkat pertama dan melebihi rerata IKS nasional (0,156), sedangkan kab/kota lainnya nilai IKS berada di bawah rerata nasional. Lima kab/kota belum bisa ditampilkan nilai IKS-nya karena cakupan kunjungan keluarga yang masih sangat kecil yaitu <1%.
Tabel 2. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan capaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada awal Desember 2017
Kondisi 12 indikator keluarga sehat dapat dilihat pada gambar berikut. Empat masalah utama di Provinsi NTB adalah: orang dengan gangguan jiwa berat, hipertensi, merokok dan JKN.

Gambar 1. Capaian 12 indikator keluarga sehat Provinsi Nusa Tenggara Barat per awal Desember 2017.
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Di Provinsi NTT, cakupan kunjungan keluarga tertinggi diduduki oleh Kab. Manggarai Barat disusul Kota Kupang di peringkat ke 2. Banyak kabupaten/kota yang cakupannya masih sangat sedikit, kurang dari 1%.
Tabel 3. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan cakupan kunjungan keluarga pada awal Desember 2017
No | Kab/Kota | Cakupan | Peringkat | |
Provinsi | Nasional | |||
1 | MANGGARAI BARAT | 9.04% | 1 | 96 |
2 | KOTA KUPANG | 5.38% | 2 | 156 |
3 | BELU | 2.04% | 3 | 248 |
4 | SUMBA TIMUR | 1.97% | 4 | 250 |
5 | MANGGARAI TIMUR | 1.47% | 5 | 278 |
6 | TIMOR TENGAH UTARA | 1.19% | 6 | 293 |
7 | MANGGARAI | 0.73% | 7 | 330 |
8 | SUMBA TENGAH | 0.70% | 8 | 332 |
9 | ENDE | 0.48% | 9 | 353 |
10 | MALAKA | 0.48% | 10 | 354 |
11 | SUMBA BARAT DAYA | 0.32% | 11 | 373 |
12 | ALOR | 0.26% | 12 | 379 |
13 | SABU RAIJUA | 0.17% | 13 | 396 |
14 | ROTE NDAO | 0.16% | 14 | 399 |
15 | SUMBA BARAT | 0.16% | 15 | 402 |
16 | NAGEKEO | 0.15% | 16 | 407 |
17 | LEMBATA | 0.09% | 17 | 421 |
18 | TIMOR TENGAH SELATAN | 0.04% | 18 | 428 |
19 | KUPANG | 0.02% | 19 | 436 |
20 | NGADA | 0.00% | 20 | 451 |
21 | SIKKA | 0.00% | 21 | 454 |
22 | FLORES TIMUR | 0.00% | 22 | 469 |
Untuk nilai IKS (indeks keluarga sehat), Kota Kupang menduduki peringkat pertama, sementara masih banyak kab/kota yang belum bisa ditampilkan IKS-nya karena cakupan kunjungan keluarga yang masih rendah.
Tabel 4. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur berdasarkan capaian Indeks Keluarga Sehat pada awal Desember 2017
Dilihat dari kondisi 12 indikator keluarga sehat, empat masalah utama adalah: orang dengan gangguan jiwa berat, hipertensi, keluarga berencana dan tuberkulosis.

Gambar 2. Capaian 12 indikator keluarga sehat Provinsi Nusa Tenggara Timur per awal Desember 2017.
Provinsi Maluku
Di Provinsi Maluku semua kabupaten/kota sudah melaksanakan PISPK, cakupan kunjungan keluarga terbanyak ditempati oleh Kab. Maluku Tenggara, diikuti oleh Kab. Maluku Barat Daya. Peringkat terbawah ditempati oleh Kab. Buru Selatan.
Tabel 5. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Maluku berdasarkan cakupan kunjungan keluarga pada awal Desember 2017
Untuk nilai IKS (indeks keluarga sehat), peringkat terbaik diduduki oleh Kab. Maluku Barat Daya, disusul Kota Ambon di peringkat ke 2. Ada 4 kabupaten yang nilai IKS-nya belum bisa ditampilkan karena cakupan kunjungan keluarga yang masih <1%.
Tabel 6. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Maluku berdasarkan capaian Indeks Keluarga Sehat pada awal Desember 2017
Dilihat daari sisi 12 indikator keluarg sehat, empat masalah utama di Provinsi Maluku adalah: orang dengan gangguan jiwa berat, hipertensi, keluarga berencana dan tuberkulosis.

Gambar 3. Capaian 12 indikator keluarga sehat Provinsi Maluku pada awal Desember 2017.
Provinsi Maluku Utara
Kabupaten Halmahera Tengah melejit meninggalkan kab/kota lain di Provinsi Maluku Utara dalam hal cakupan kunjungan keluarga, bahkan di skala nasionalpun menduduki peringkat ke 5. Kabupaten Pulau Taliabu belum ada datanya pada aplikasi keluarga sehat, bisa 2 kemungkinan: belum mengerjakan PISPK atau sudah melakukan kunjungan keluarga tetapi belum dilakukan entry data karena hambatan internet.
Tabel 7. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Maluku Utara berdasarkan cakupan kunjungan keluarga pada awal Desember 2017
Dilihat dari nilai IKS (indeks keluarga sehat) Kab. Halmahera Selatan menduduki peringkat pertama, namun karena cakupan kunjungan keluarga yang masih kecil, angka ini belum stabil, bila cakupan naik, angka masih bisa berubah secara signifikan. Empat kabupaten belum bisa dinilai IKS-nya karena cakupan kunjungan keluarga yang <1%.
Tabel 8. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Maluku Utara berdasarkan capaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada awal Desember 2017
Kondisi 12 indikator keluarga sehat dapat dilihat pada gambar berikut. Tampak bahwa empat masalah utama di Provinsi Maluku Utara adalah: orang dengan gangguan jiwa berat, hipetensi, tuberkulosis dan merokok.

Gambar 4. Capaian 12 indikator keluarga sehat Provinsi Maluku Utara pada awal Desember 2017.
Provinsi Papua Barat
Provinsi Papua Barat relatif tertinggal dibanding provinsi lain. Cakupan kunjungan keluarga di semua kab/kota masih lebih rendah dari rerata nasional (5,9%). Peringkat pertama diduduki oleh Kab. Raja Ampat, sementara masih ada 4 kabupaten yang datanya masih nol, yang berarti belum melaksanakan PISPK atau sudah melaksanakan tetapi belum entry data karena jaringan internet yang lemah.
Tabel 9. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Papua Barat berdasarkan cakupan kunjungan keluarga pada awal Desember 2017
Dari kabupaten/kota yang cakupan kunjungannya relatif banyak, nilai IKS (indeks keluarga sehat) dapat dilihat pada tabel berikut. Peringkat pertama diduduki oleh Kab. Tambrauw disusul Kab. Fakfak. Ada 8 kabupaten/kota yang belum bisa menampilkan nilai IKS karena cakupan kunjungan keluarga yang masih sedikit.
Tabel 10. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Papua Barat berdasarkan capaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada awal Desember 2017
Dilihat dari 12 indikator keluaga sehat, empat masalah utama di Provinsi Papua Barat adalah: orang dengan gangguan jiwa berat, keluarga berencana, hipertensi dan JKN.

Gambar 5. Capaian 12 indikator keluarga sehat Provinsi Papua Barat pada awal Desember 2017.
Provinsi Papua
Provinsi Papua paling tertinggal dalam pelaksanaan PISPK, karena baru 4 kabupaten/kota yang sudah mulai, itupun cakupan kunjungan keluarga kurang dari 1%, sehingga nilai IKS belum bisa tampak untuk seluruh kab/kota di Provinsi Papua. Saat ini peringkat pertama diduduki oleh Kab. Kep. Yapen. Perlu pendampingan yang kuat, agar provinsi ini bisa segera mengejar kemajuan provinsi lainnya.
Tabel 11. Peringkat kab/kota dalam Provinsi Papua berdasarkan cakupan kunjungan keluarga pada awal Desember 2017
Dari sedikit data yang masuk, 12 indikator keluarga sehat yang paling bermasalah adalah: keluarga berencana, merokok, persalinan di fasilitas kesehatan dan hipertensi.

Gambar 6. Capaian 12 indikator keluarga sehat Provinsi Papua pada awal Desember 2017.
Demikianlah gambaran peringkat kabupaten kota dalam PISPK pada provinsi di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Semoga ulasan ini bermanfaat, dan dapat memotivasi semua pihak untuk lebih maju lagi, mengembangkan intervensi yang inovatif untuk meningkatkan proporsi keluarga sehat.