Rakerkesda Kepri: Menggeliat menuju Keluarga Sehat

Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan Rakerkesda (Rapat Kerja Kesehatan Daerah) pada tanggal 9 – 12 Juli 2017 bertempat Hotel Nagoya Batam, dengan tema: Sinergitas Daerah dalam Implementasi Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Setelah pembacaan doa, acara diawali dengan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Bapak Tjetjep Yudiana, SKM, Mkes kepada Bapak Gubernur Kepri dan Ibu Menteri Kesehatan

Gambar 1. Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kepri menyampaikan laporan
Acara dibuka oleh Bapak Gubernur Kepulauan Riau, ditandai dengan pemukulan gong oleh Bapak Gubernur didampingi Ibu Menkes, para pejabat eselon I Kemkes dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri.

Gambar 2. Bapak Gubernur Kepri memukul gong sebagai tanda pembukaan Rakerkesda didampingi Ibu Menkes, pejabar eselon 1 Kemkes dan Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kepri.
Sebelum masuk ke substansi GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), Paduan Suara Puskesmas Balai Kota Batam tampil apik dengan menyanyikan 2 lagu salah satunya adalah Mars GERMAS. Kekompakan dan cara menyanyikan yang energik mendapat sambutan meriah dari para peserta Rakerkesda.

Gambar 3. Paduan Suara Puskesmas Baloi Kota Batam berfoto bersama Ibu Menkes dan Kadinkes Prov. Kepri, seuasi menuntaskan tugas menyanyikan 2 lagu.
Rakerkesda kali ini juga ditandai dengan penanda-tanganan kesepakatan antara Gubernur Kepri dengan seluruh Bupati / Walikota se Provinsi Kepri untuk mensukseskan GERMAS dengan disaksikan oleh Ibu Menteri Kesehatan. Seluruh kabupaten dan kota dalam Provinsi Kepri siap melakukan implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagai bentuk operasionalisasi Inpres nomer 1 tahun 2017 GERMAS.

Gambar 4. Penanda-tanganan kesepakatan melaksanakan GERMAS oleh semua Bupati/Walikota diketahui oleh Gubernur Kepri

Gambar 5. Gubernur Kepri bersama seluruh Bupati/Walikota berfoto bersama setelah penanda-tanganan komitmen untuk melaksanakan GERMAS.
Dalam Rakerkesda di Prov. Kepri, beberapa eselon 1 Kemkes manyampaikan materinya: Bapak Sekjen (Dr. Untung Suseno Sutarjo, MKes) menyajikan SPM (Standar Pelayanan Minimal) Bidang Kesehatan; Bapak Irjen (Drs. Purwadi, Apt, MM, ME) menyampaikan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya korupsi, gratifikasi, sponsorship; Dirjen Pelayanan Kesehatan (Dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K), MARS menyajikan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Ibu Dirjen Farmalkes (Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt., Ph.D.) menyajikan tentang aksesibilitas ketersediaan obat dan alat kesehatan.

Gambar 6. Tiga eselon 1 Kemkes dari kiri: Dirjen Pelayanan Kesehatan, Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal tampil sebagai penyaji dengan moderator dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS (Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan)
Provinsi Kepri mulai menggeliat menerapkan pendekatan keluarga untuk mencapai Indonesia Sehat. Cakupan pendataan terus bertambah dan lebih dari 13.000 keluarga sudah didata, dengan sebaran sebagai berikut.

Tabel 1. Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, 9 Juli 2017 jam 17.00
Tampak bahwa perkembangan pendataan yang pesat ada di Kota Batam, sementara yang lain masih lamban. Ini disebabkan karena tidak semua daerah jaringan internetnya lancar. Bagi yang belum lancar koneksi ke internet, data yang sudah terkumpul secara manual tidak bisa diunggah ke aplikasi keluarga sehat, sehingga belum tercatat.
Adapun gambaran cakupan 12 indikator keluarga sehat untuk Povinsi Kepri dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Cakupan 12 indikator keluarga sehat Provinsi Kepri
Dalam Provinsi Kepulauan Riau, dari 12 indikator keluarga sehat, yang relatif tertinggal adalah berturut2: penderita gangguan jiwa yang mendapatkan pengobatan, penderita tuberkulosis yang berobat sesuai standar, penderita hipertensi yang berobat secara teratur, anggota keluarga tidak ada yang merokok dan keluarga yang mengikuti KB. Data ini bisa dirinci per kabupaten/kota, namun karena sebagian besar kab/kota cakupan pendataan keluarga masih kecil, maka belum bisa menggambarkan yang sesungguhnya.
Bagaimana dengan kondisi kesehatan keluarga? Proporsi keluarga sehat di Provinsi Kepri adalah 27,4% atau Indeks Keluarga Sehat 0,274 dengan variasi proporsi terrendah adalah 10,5% (Kab. Karimun) dan tertinggi 31,3% (Kab. Bintan). Rincian proposi keluarga sehat menurut kab/kota dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Proporsi keluarga sehat di Provinsi Kepulauan Riau, Juli 2017
Data ini tentu saja belum menggambarkan yang sebenarnya, karena cakupan pendataan yang masih kecil, sehingga angkanya belum stabil, masih bisa berubah secara signifikan. Namun kalau yang terbaik belum mencapai 1/3 jumlah keluarga, berarti tantangan besar telah menungu kita di Provinsi Kepulauan Riau. Banyak yang harus dikerjakan untuk meningkatkan proporsi keluarga sehat.

Gambar 7. Ibu Menteri menjawab pertanyaan dalam dialog langsung dengn peserta Rakerkesda
Meskipun menampakkan kemajuan namun pelaksanaan PIS-PK masih banyak masalah di lapangan. Untuk itu dalam Rakerkesda ini juga dilakukan dialog langsung antara Menteri Kesehatan dan jajarannya dengan para peserta Rakerkesda, dipandu oleh Wakil Ketua DPRD Prov. Kepri, Dr. Amir Hakim Hanaehan Siregar, Sp. OG. Beberapa kendala yang disuarakan para pelaksana PIS-PK di lapangan antara lain: akses internet yang belum merata. Pemanfaatan dan DOK dan Kapitasi yang belum optimal, upaya percepatan target agar lebih cepat dicapai sebelum 2019.

Gambar 8. Suasana dialog langsung antara Ibu Menteri Kesehatan dan jajarannya dengan peserta Rakerkesda, dipandu oleh Wakil Ketua DPRD.