Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional JKN, Fasilitas dan Rincian

Konten
Pada seri pertama tulisan saya terdahulu telah disebutkan bahwa salah satu pilar Indonesia Sehat adalah diterapkannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Indonesia.
JKN merupakan bentuk tanggung jawab Pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi rakyatnya. Semua orang diwajibkan memiliki jaminan kesehatan, khusus bagi masyarakat miskin, premi JKN ditanggung oleh Pemerintah. Jadi peserta JKN beragam, bisa dari kelompok kaya, tetapi juga dari kelompok miskin. Saat ini telah terdaftar peserta JKN sebanyak 170.235.178 orang. Bila dilihat dari jumlah absolutnya, Indonesia adalah penyelenggara asuransi kesehatan dengan jumlah peserta terbanyak. Rincian peserta adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian Peserta JKN
No | Jenis Peserta JKN | Jumlah |
---|---|---|
1 | PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBN | 91,155,187 |
2 | PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBD | 15,147,556 |
3 | PPU (Pekerja Penerima Upah) PNS | 13,179,337 |
4 | PPU (Pekerja Penerima Upah) TNI | 1,555,471 |
5 | PPU (Pekerja Penerima Upah) POLRI | 1,216,584 |
6 | PPU (Pekerja Penerima Upah) BUMN | 1,259,503 |
7 | PPU (Pekerja Penerima Upah) BUMD | 155,243 |
8 | PPU (Pekerja Penerima Upah) Swasta | 22,974,012 |
9 | PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) Pekerja Mandiri | 18,545,036 |
10 | Bukan Pekerja | 5,047,249 |
Total | 170,235,178 |
Sumber: BPJS Kesehatan
Peserta JKN berhak mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan yang praktis sangat lengkap, namun harus sesuai aturan mengikuti sistem pelayanan kesehatan yang dianut. Pada tahap awal tentu saja peserta JKN akan dilayani di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, yang antara lain meliputi: pelayanan promotif dan preventif; pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis, tindakan medis sederhana; pemeriksaan laboratorium sederhana, dll.
Bila dalam pelayanan di tingkat ini dinyatakan perlu pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut, pasien bisa dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan, untuk konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis, tindakan medis spesialistik, bahkan bisa sampai rawat inap bahkan sampai perawatan insentifpun ditanggung.
Jadi paket pelayanan kesehatan JKN adalah paket lengkap, dari rawat jalan sampai rawat inap, tetapi harus sesuai indikasi medis. Tidak berlaku untuk indikasi kosmetik misalnya, sehingga bedah plastik untuk mempercantik diri tidak termasuk yang ditanggung.
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang komprehensif tersebut, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 20.634 fasiltas pelayanan kesehatan tingkat pertama, dengan rincian sbb.:
Tabel 2. Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
No. | Jenis Fasilitas Kesehatan | Jumlah |
---|---|---|
1 | Puskesmas | 8,262 |
2 | Puskesmas Rawat Inap | 1,552 |
3 | Dokter praktek | 4,614 |
4 | Dokter gigi praktek | 1,162 |
5 | Klinik pratama | 3,751 |
6 | Klinik TNI | 711 |
7 | Klinik POLRI | 568 |
8 | RSD pratama | 14 |
Total | 20,634 |
Sumber: BPJS Kesehatan
Sedangkan untuk rujukan, juga telah menjalin kerjasama dengan 2.175 fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut sebagai berikut.
Tabel 3. Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan yang Melayani Rujukan Pasien JKN.
No. | Jenis Fasilitas Kesehatan Rujukan | Jumlah |
---|---|---|
1 | RS Tipe A | 18 |
2 | RS Tipe B | 152 |
3 | RS Tipe C | 329 |
4 | RS Tipe D | 162 |
5 | RS Swasta | 1,006 |
6 | RS TNI/POLRI | 143 |
7 | RS Khusus | 223 |
8 | Lain-lain | 142 |
Total | 2,175 |
Sumber: BPJS Kesehatan
Dalam pelaksanaannya di lapangan, tentu masih banyak kekurangan, namun secara bertahap akan terus diperbaiki. Sebaiknya semua warganegara mempunyai asuransi kesehataen, dan bila anda bergabung dengan JKN, preminya sangat murah karena memang masih disubsidi pemerintah. Asuransi kesehatan yang kita kembangkan adalah wujud nyata gotong royong, yang telah lama menjadi akar budaya bangsa Indonesia.