Kapan Waktu Efektif Membersihkan Gigi?

KANAL-KESEHATAN.COM – Hari ini (20/3) euforia bukan saja tertuju pada perhelatan MotoGP 2022 di Mandalika, Lombok, Indonesia yang membuat hari menjadi lebih bergairah. Tapi juga menjadi momentum bagi kesadaran setiap orang untuk selalu menjaga kesehatan mulut dan giginya, sebab peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia (World Oral Health Day) juga tepat diperingati pada 20 Maret.
Tema penyelenggaraan World Oral Health Day 2022 masih sama sejak tahun 2021 hingga 2023 yakni “Be Proud of Your Mouth” sehingga setiap individu semakin bertanggungjawab untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Bangga dengan apa yang telah diupayakan dalam merawat kesehatan gigi dan mulutnya.
Ketakutan Membuat Semakin Parah
Pada tahun 2021 melalui survei yang diadakan Pepsodent-Unilever sebagai salah satu pendukung World Oral Health Day terdapat fakta global tentang kebiasaan orang dewasa menyikat gigi dua kali sehari menurun hingga 15% dan anak-anak menurun hingga 11% jika dibandingkan survei 2018. Hingga didapati 73% orang yang mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut.
Salah satu dampak Pandemi Covid-19 adalah menurunnya angka kepedulian individu dalam menjaga kesehatan gigi mereka. Ketakutan akan tertular Covid-19 membuat banyak individu enggan datang ke dokter gigi, hingga membuat kasus kerusakan gigi semakin parah. Hal itu juga diungkapkan drg. Muhammad Syafri, Sp.KG yang ditemui Kanal-Kesehatan.com,”Pada masa pandemi orang takut tertular Covid-19, sehingga sering kali menunda-nunda perawatan gigi, akhirnya yang yang tadinya (kerusakan gigi) masih bisa ditangani malah menjadi lebih parah,” namun kondisi tersebut menurut dokter gigi Syafri juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya, karena memang diperlukan persiapan ekstra agar tidak terpapar virus Covid-19. Hanya saja tentunya akan lebih baik jika dibarengi juga dengan upaya mencegahan yang maksimal.
Seperti yang dilakukan Azka Athafariz Syaban (4 th) Balita yang berkunjung ke dokter gigi ditemani kedua orangtuanya. Malam itu Azka mengaku tidak takut ke dokter gigi, jadilah dia dengan bersemangat bertemu dokter gigi Syafri untuk cek kesehatan gigi susunya. Peran orang tua memang sangat penting dalam mengupayakan kebiasaan anak menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, “Kita aja yang tua, ngerasain kalau sakit gigi, luar biasa ya sakitnya. Jadi saya mengajarkan anak-anak untuk selalu jaga kesehatan gigi mereka,” ujar Ibunda Azka.
Anak adalah peniru ulung, mereka akan meniru apapun yang dilakukan orang tuanya. Kecenderungan anak melewatkan waktu menyikat gigi lebih berpotensi jika orang tua mereka juga melewatkannya. Hasil survei Pepsodent-Unilever menyebutkan, anak-anak 14 kali lebih sering tidak menyikat gigi jika orang tua mereka tidak menyikat gigi. “Saya mencontohkan sikat gigi, jadi anak-anak melihat. Itu yang kami lakukan untuk menjaga kesehatan gigi anak-anak” ungkap Ibunda Azka memberi tips kesehatan.

Azka Athafariz Syaban (4 th) saat melakukan perawatan gigi bersama drg. Muhammad Syafri, Sp.KG. Jika Azka yang masih balita saja tidak takut ke dokter gigi, tentu teman lainnya juga bisa. Jangan takut ke dokter gigi, agar gigi dapat tetap terawat dengan baik. Foto: Instagram @azka_Atafariz_syaban
Memilih Dokter Gigi
Punya pengalaman traumatis saat akan mencabut gigi geraham bungsu membuat Raya Azhar (28 th) mengaku sempat takut kembali ke dokter gigi. Namun karena kepeduliannya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sangat tinggi, membuat Raya tak gentar kembali ke dokter gigi.
“Peduli banget sama kesehatan gigi, kayak gosok gigi tuh dua kali, pake obat kumur juga, trus scalling (membersihkan karang gigi) tiap 6 bulan sekali, dan gak pernah tunda kalau gigi udah bermasalah, atau merasa gak enak. Pokoknya langsung ke dokter gigi,” tandas dara yang kini tengah melakukan perawatan syaraf akar gigi gerahamnya.
Bagi sebagian orang, pergi ke dokter gigi adalah hal yang menakutkan, suara bor yang melengking juga menjadi pemicu trauma tersendiri. Tetapi hal itu masih bisa diatasi jika dibarengi dengan kesadaran dan juga kebutuhan pasien dengan pertolongan dokter gigi.
Bisa juga mengikuti cara Raya untuk selektif memilih dokter dengan mencari tahu dulu tentang Informasi dokter yang akan dituju.
Keterbukaan informasi sekarang ini memudahkan pasien mengenal dokter mereka sebelum melakukan tindakan atau perawatan. Informasi yang didapat melalui internet dan sosial media, membuat pasien merasa tenang terutama bagi pasien-pasien yang memiliki kecemasan seperti Raya.
Berbekal pengalaman traumatis saat penanganan operasi gigi geraham bungsu, dirinya merasa perlu mengenal dokter yang menangani perawatan giginya terlebih dulu. Kini dirinya mengaku sudah merasa nyaman melanjutkan perawatan giginya pada dokter kepercayaan. Bangga dengan apa yang sudah ia jaga, Raya semakin percaya diri dengan kesehatan gigi dan mulutnya. Terutama saat berkomunikasi dengan orang lain.
Tips Merawat Gigi dan Mulut
Bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik, berikut tips dari drg. Muhammad Syafri, Sp.KG, “Sebenernya merawat gigi itu gampang , intinya dengan membersihkan gigi dengan efektif pada waktu yang tepat.Terutama saat sebelum tidur, karena ketika kita beristirahat (tidur) bakteri dimulut dua kali bekerja lebih aktif,” dengan demikian lebih cepat merusak gigi ungkap dokter gigi lulusan dari fakultas kedokteran gigi Universitas Gajah Mada Yogyakarta tersebut.
Lebih lengkap, dokter gigi Syafri menjelaskan, jika kita beraktivitas, maka saliva atau air liur banyak diproduksi dan dapat membersihkan secara alami, sedangkan saat beristirahat bakteri dalam mulut bekerja dua kali lebih aktif. Maka membersihkan gigi dengan efektif sangat diperlukan.
Salah satunya menyikat gigi sebelum tidur. Hal ini sangat penting dan dapat berpengaruh besar terhadap kesehatan gigi dan mulut kita. Selebihnya merawat kebersihan gigi dengan menyikat gigi setelah makan menjadi kebiasaan yang baik untuk diterapkan.
Hal ini juga perlu diingat, jangan hanya asal sering menyikat gigi namun abai akan kualitas kebersihan gigi yang dibersihkan, kalau meminjam istilah dokter gigi Syafri, yang mengabdi di Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut (Lakesgilut) TNI AU, Jakarta Timur dan beberapa rumah sakit swasta lainnya adalah, “Jangan sampai kuantitas yang terlalu banyak akhirnya kualitas terabaikan,”
Selamat menjaga kesehatan gigi dan mulut dan tetap bangga karena telah merawat gigi dan mulut dengan baik.
Dasuciana