Riyadhus Shalihin, “Taman Orang-orang Shalih”

#Taman Orang² Shalih.
#Pesantren Yang Punya Kiat Cegah Nikah Dini.
Tulisan ini dibuat Dr.Abidinsyah Siregar, DHSM,MBA, MKes * saat kunjungan kerja ke Probolinggo, Jawa Timur. Pengalaman unik dengan beberapa kali berinteraksi dengan lembaga atau tempat yang menggunakan nama yang sama yakni Riyadlus Shalihin, menjadi pengalaman berkesan dan menarik yang diungkapkan Dr Abidin disela tugas nya berikut ini.
Riyadhus Shalihin yang berarti Taman orang-orang shalih merupakan nama sebuah kitab yang ditulis Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawy (631-676 H), karena lekatnya nama kitab tersebut dan seringkali bersinggunangan dengan nama tersebut, perjalanan Dr Abidin kali ini semakin menarik, termasuk saat mengungkap kiat pesantren yang dikunjungi beliau dalam mencegah “Pernikahan Dini”
Bagaimana penelusuran Dr Abidin tersebut? Semakin menarik untuk disimak. Berikut selengkapnya :
Ryadlush Sholihin, Begitu terbaca tulisan digerbang masuk Pesantren di tengah kota Probolinggo.
Nama itu langsung menerbangkan ingatan penulis jauh 50 tahunan yang lalu.
Tahun 1961-1964 penulis belajar di Madrasah Ryadlush Sholihin di pinggir Kota Medan. Umumnya anak seusia mengikuti pengajian madrasah pada sore hari, sehingga tidak mengganggu belajar disekolah formal dipagi harinya.
Tahun 2005-2010 menyekolahkan 2 (dua) orang keponakan dari Medan yang berminat mendalami agama Islam dengan mengantarnya menuntut ilmu di Pondok Pesantren Modern di Jawa Barat yang namanya juga Rhyadlus Sholihin. Kini mereka berdua menjadi Mahasiswa di Fakultas berbeda di Universitas Sumatera Utara..
Alhamdulillah seorang diantaranya, Mohd Ihsan Rafly As Siddiq mewakili USU menjadi Juara 2 MTQ Mahasiswa Tingkat Nasional Hifzil Qur’an 20 juz Pria yang dilaksanakan di Kampus Universitas Lambung Mangkurat tahun 2021. Sedang adik sepupunya Ismail Azis Siregar berperan sebagai sparring nya.
Sejarah dan Visinya Menggugah
Pesantren ini didirikan tahun 1971 oleh Habib Muhammad Al-Habsyi (Semoga mendapat tempat di Surga Jannattunnaiim). Sang Habib yang lahir 1945, sempat mengenyam pendidikan Farmasi di ITB Bandung, namun karena Peristiwa G-30-S/PKI harus kembali ke keluarganya di Surabaya.
Kemudian merantau ke Probolinggo. Berdagang, Dakwah dan Mengobati. Kebaikannya mendapat sambutan masyarakat. Diberi rumah Juga tanah. Hingga mendirikan mushalla dan banyak masyarakat menitipkan anak-anaknya untuk belajar agama.
Inilah awal Habib Muhammad mendirikan Pondok Pesantren. Bermodal sabar, kebaikan dan kepercayaan.
Kini memiliki infrastruktur yang lengkap, bersih, asri diatas areal belasan hektar.
Ryadlus sholihin atau Taman Orang-orang Shalih, menjadi semakin menarik.
Kini mengasuh lebih 3000 Santri. Sehari-harinya diasuh dua bersaudara putra alm Habib Muhammad Al-Habshy yaitu Habib Hadi Zainal Abidin Al-Habsy (foto bersama penulis) dan adiknya Habib Ali Zainal Abidin Al-Habsyi.
Habib Ali sendiri kini mendapat kepercayaan masyarakat dan Negara sebagai Walikota Probolinggo.
Ada yang unik dan surprise dari informasi Kepala Pondok Al-Ustadz Khafid Ahmad Salim, diam-diam Pengasuh Pondok resah dengan banyaknya Santri Putri yang ditarik keluarganya setelah SMP/MTs untuk dinikahkan.
Ini pula antara lain yang menjadi perhatian Menko PMK Bp Prof DR.Muhadjir Effendy dan Deputi nya bp.Drg.Agus Suprapto,MKes, yang meminta BKKBN memberi pencerahan.
Kepala BKKBN menugaskan penulis menghadapi seribuan Santriwan dan bu Dr Eni Gustina,MPH berbagi bersama ratusan Santriwati.
Kiat Pesantren
Ternyata Pontren Rhyadlus Sholihin sudah punya kiat mengantisipasi.
Pengasuh membuat janji dengan orangtua Santri agar setiap Santri mengikuti Program Wajib Tamat pendidikan setara SLTA/MA bagi semua Santri.
Kebijakan itu mengikat, Santri tidak diberikan Ijazah SMP/MTs sebelum menyelesaikan dan mendapat ijazah SMA/MA. Dan ternyata cara itu sangat efektif mencegah Santri menikah dini.

Pengasuh membuat janji dengan orangtua Santri agar setiap Santri mengikuti Program Wajib Tamat pendidikan setara SLTA/MA bagi semua Santri.
Tujuannya agar semua Santri matang, berwawasan dan mampu membuat pilihan penting dalam hidupnya dan mewujudkan cita-citanya.
Andaipun mereka menikah, umur sudah matang dan bisa menjadi Orangtua harapan bagi putra/putri nya kelak, membangun Keluarga Berkualitas.
Probolinggo, 2 Desember 2021
Dr.Abidinsyah Siregar, DHSM,MBA, MKes/ founder GOLansia.com dan pengasuh Kanal- kesehatan.com. Pegiat Kesehatan Tradisional.
*) Ahli Utama BKKBN dpk Kemenkes/ Mantan Deputi BKKBN/ Mantan Komisioner KPHI/ Mantan Sekretaris KKI/ Kepala Pusat Promkes Depkes RI/ Ses Itjen Depkes RI/ Direktur Pelay,Kestrad Komplementer Kemenkes RI/ Alumnus Public Health Management Disaster, WHO Searo, Thailand/ Sekretaris Jenderal PP IPHI/ Mantan Ketua Harian MN Kahmi/ Mantan Ketua PB IDI/ Ketua PP ICMI/ Ketua PP DMI/ Waketum DPP JBMI/ Ketua PP ASKLIN/ Penasehat PP PDHMI/ Waketum PP Kestraki/ Penasehat BRINUS/ Klub Gowes KOSEINDO/ Ketua IKAL FK USU/ PP KMA-PBS/ Wakorbid-1 DPP IKAL Lemhannas.