Gigi Anak Lepas Saat Terjatuh, Apa yang Harus Dilakukan?

Penulis : drg. Purwandito Pujoraharjo, MM., Sp.KGA (Alumni Universitas Padjadjaran)
Usia anak merupakan masa yang sangat aktif dan perlu kontrol dari orang tua maupun orang terdekatnya. Aktivitas anak terkadang dapat saja membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Salah satu kejadian tersering yang dialami anak saat bermain maupun beraktivitas adalah kecelakaan/trauma gigi. Gigi yang mengalami trauma dapat saja patah maupun terlepas dari gusinya. Sebanyak ± 30% trauma gigi terjadi pada anak usia < 7 tahun. Pada usia tersebut, anak senang bereksplorasi terhadap apapun yang ditemuinya namun dikarenakan kemampuan motorik dan kontrol dirinya belum sempurna, sering menyebabkan trauma gigi.
Orang tua perlu mewaspadai beberapa situasi ataupun lokasi yang sering menjadi penyebab trauma yang mengenai gigi:
1. Tempat tidur
Tempat tidur yang terlalu tinggi dan tidak diberi pengaman di bagian pinggirnya cukup berisiko. Anak seringkali terbangun untuk mencari orang tuanya lalu mencoba turun sendiri dan akhirnya terjatuh. Anak yang memiliki kebiasaan melompat-lompat di atas kasur juga perlu diwaspadai.
2. Kamar mandi/kolam renang
Bermain air di kamar mandi atau kolam renang merupakan hal yang sangat disukai anak. Anak terlalu senang sehingga terkadang kurang berhati-hati diambah area ini sangatlah licin sehingga risiko terjatuh sangatlah tinggi.
3. Belajar berjalan
Anak sangat gembira saat belajar berjalan karena dapat mengeksplorasi kemampuan barunya, tetapi harus tetap diawasi dan didampingi namun juga jangan terlalu membatasi ruang geraknya agar anak tetap merasa percaya diri.
4. Bermain sepeda
Bersepeda menuntut keseimbangan yang baik, namun karena kemampuna motorik dan kontrol diri belum sempurna, anak seringkali terjatuh.
5. Menggigit mainan/benda-benda keras
Anak pada fase oral seringkali memiliki kegemaran menggigit mainan dan benda-benda lainnya. Penting diperhatikan bahwa jika mainan/benda yang digigit cukup keras dapat menjadi penyebab gigi bergeser dari tulangnya, goyang atau bahkan terlepas.
Apa yang dapat dipersiapkan untuk aktivitas anak yang berisiko terjatuh atau terjadi benturan:
- Pendampingan dan kontrol ketat dari orang tua maupun pengasuh.
- Penggunaan mouth guard disarankan untuk aktivitas risiko tinggi terjatuh, adanya benturan atau kontak dengan permukaan dan benda keras. Mouth guard banyak tersedia di toko-toko olahraga atau dapat juga dibuat khusus oleh dokter gigi.
Lalu apakah yang dapat dilakukan seandainya jika anak sudah diawasi saat bermain dan beraktivitas, namun trauma gigi tetap terjadi. Hal pertama yang harus diingat adalah jangan panik dan tetap tenang. Berikut akan diuraikan apabila gigi yang terkena trauma itu gigi susu atau gigi tetap.
Apabila yang terlepas adalah gigi susu:
- Gigi susu yang terlepas tidak perlu dimasukkan kembali ke gusi karena dapat menganggu perkembangan gigi tetap pengganti yang akan tumbuh.
- Gigi susu yang terlepas tidak perlu dibersihkan, tetapi anak harus segera berkumur agar kotoran hilang dan dibantu kompres air dingin.
- Segera kontrol ke dokter gigi anak untuk memastikan luka sudah bersih dan mengurangi ketidaknyamanan serta mencegah infeksi yang mungkin dapat terjadi.
Apabila yang terlepas adalah gigi tetap:
- Gigi tetap yang terlepas sedapat mungkin ditemukan.
- Pegang gigi pada bagian mahkota dan bilas di air mengalir. Akar gigi jangan disentuh ataupun disikat.
- Rendam gigi yang telah dibersihkan ke dalam wadah yang diisi susu atau air ludah si anak.
- Jika terdapat perdarahan pada area gigi yang terlepas dapat dibersihkan dengan kassa steril dan kompres air dingin.
- Segera kontrol ke dokter gigi anak karena gigi tetap masih dapat “ditanam” kembali ke gusi dengan standar operasional prosedur.
- Kontrol rutin untuk evaluasi kondisi gigi tetapnya.
Sepulangnya dari dokter gigi anak tentu terdapat beberapa hal yang harus dilakukan dan diperhatikan selama perawatan gigi yang terlepas tersebut:
- Makan makanan dengan konsistensi lunak kurang lebih 1 minggu.
- Menjaga kebersihan mulut dengan menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan berkumur air garam hangat setelah makan dan sebelum tidur.
- Hindari aktivitas fisik dan olahraga berat.
- Tetap awasi anak saat bermain dan beraktivitas.
- Jangan lupa tetap rutin kontrol ke dokter gigi anak.
Demikian bapak/ibu, beberapa hal yang minimal wajib diketahui jika terdapat anak yang mengalami trauma/kecelakaan gigi. Karena gigi susu yang sehat menjadi cerminan gigi tetapnya nanti serta gigi tidak mengalami regenerasi seperti kulit, sehingga gigi yang berlubang haruslah ditambal dan gigi yang terlepas harus mendapat perawatan yang benar agar senyum anak tetap berseri.
Terima kasih