Peluang Wirausaha-Entrepreneur, “Usaha Rumahan Tangguh”

Peluang Wirausaha-Entrepreneur, “Usaha Rumahan Tangguh”
Aman Dari Covid-19, Sehat Dan Produktif
Penulis: Bambang Setiaji*)
Kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi di Indonesia hingga minggu pertama bulan Juni tahun 2020 ini sudah mencapai sekitar 30,5 ribuan kasus, sementara total kasus di dunia mencapai sekitar 6,6 jutaan kasus. Diperkirakan kasus COVID-19 ini akan terus berlangsung dalam beberapa bulan hingga tahunan sampai vaksin penyakit ini ditemukan.
Di Indonesia terutama di daerah yang memiliki kasus COVID-19, pemerintahnya terus berupaya melakukan pencegahan dan pengendalian COVID-19 melalui Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Upaya ini terus dilakukan sampai kasus COVID-19 mulai menurun dan melandai sehingga nantinya kita sama-sama dapat menerapkan tatanan kehidupan baru New Normal. Selain berdampak terhadap kesehatan masyarakat, dampak lain dari COVID-19 yang paling dirasakan langsung oleh masyarakat dan pemerintah adalah dampak terhadap menurunnya pertumbuhan perekonomian.
Berdasarkan hal itu, fokus penguatan dalam penerapan tatanan kehidupan baru New Normal, adalah Sehat Produktif, Aman dari COVID-19 atau lebih tepatnya adalah Aman dari COVID-19, Sehat dan Produktif.
Kemajuan ekonomi suatu bangsa akan dapat dicapai jika ada spirit kewirausahaan yang kuat dari setiap warga bangsanya. Menurut McClelland, salah satu faktor yang menyebabkan sebuah negara menjadi maju adalah ketika jumlah wirausahawan yang terdapat di negara tersebut mencapai minimal 2% dari populasi penduduknya. Saat ini, jumlah wirausahawan di Indonesia diperkirakan masih dibawah 1%. Sementara negara tetangga kita yaitu Singapura jumlahnya 7,2% warganya bekerja sebagai wirausaha.
Salah satu upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor informal saat COVID-19 ini adalah melalui wirausaha atau entrepreneur usaha rumahan. Bisnis rumahan atau usaha rumahan adalah jenis kegiatan untuk menghasilkan keuntungan atau profit bagi pengelolanya yang memanfaatkan rumah atau tempat tinggal sebagai basis operasinya dan pelakunya adalah orang-orang yang tinggal di rumah tersebut. Pelaku usahanya disebut sebagai wirausahawan yaitu seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, me-manage sumber daya yang dibutuhkan serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses secara berkelanjutan.
Dalam wirausaha saat pandemi COVID-19 ini dibutuhkan wirausahawan yang mempunyai spirit tinggi yang mampu menghadapi tantangan (endurance), serta didukung spiritual dan kecepatan yang tinggi. Berdasarkan beberapa survei dari entrepreneurship menyebutkan bahwa mayoritas pebisnis yang membuka usaha sendiri mengalami kegagalan pada tahap awal karena langsung menyerah ketika berhadapan dengan tantangan.
Berikut ini tips membangun daya tahan untuk mempertahankan endurance ketika membuka usaha sendiri yaitu mempunyai mimpi yang besar, bekerja sesuai passion, belajar dari pengusaha yang sukses, dukungan dari keluarga, dan mampu menghadapi persaingan yang ada. Memulai usaha memang suatu hal yang tidak mudah dilakukan, berikut ini hal yang perlu dilakukan antara lain riset pasar, membentuk sebuah tim, menciptakan produk serta model usaha, mencari sumber modal.
Berikut ini beberapa contoh usaha rumahan yang penulis coba jajagi yang mampu bertahan (survive) di saat pandemi COVID-19 yang bisa menjadi bahan pembelajaran dalam menjalankan usaha rumahan atau wirausahawan kecil.
Puji Astuti seorang wirausahawati rumahan yang memiliki sebuah produk bernama D’ bu Jiran. Sebelum COVID-19 usaha rumahan yang diunggulka adalah olahan tempe yang terdiri dari coklat tempe, kripik tempe, brownis tempe, nastar tempe, putri salju tempe, dan sistik tempe.
Tidak hanya produk unggulan itu saja, bu Puji juga memiliki produk tambahan seperti bakso, somay, jus, kue kering dan minuman herbal. Saat terjadi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini penjulan olahan tempe sangat menurun sekali bahkan yang biasanya saat menjelang hari raya kami memilik banyak orderan olahan tempe dan kue kering, kami hanya mendapatkan pesanan coklat tempe. Saat pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang membutuhkan dan mencari vitamin untuk daya tahan tubuh.
Saat itulah bu Puji mulai berfikir untuk mempromosikan minuman herbal yakni jahe merah, kunyit asem, kencur, kunyit putih, temulawak yang memiliki fungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Mulailah bu Puji membeli bahan pokok herbal tersebut ke petani langsung di Sukabumi dan di Pasar Induk Kramat Jati.
Awalnya minuman herbal yang dikembangkan berupa minuman cair yang dikemas melalui berbagai ukuran dalam botol plastik, sampai akhirnya berinisiatif membuat minuman herbal instant dalam bentuk serbuk. Tidak mudah untuk membuat minuman herbal instan bahkan sempat gagal hingga 20 kg jahe merah. Pantang menyerah, akhirnya berhasil membuat minuman herbal intant. Minuman herbal awalnya dipromosikan ke teman-teman dan WAG UMKM dengan harga yang terjangkau sekitar Rp 7.000,- sampai Rp 10.000,- per botolnya.
Bu Puji yang saat ini mulai menggandeng putrinya Eko selalu berkeliling memberikan testimoni kepada masyarakat dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi reseller produknya. Hasil testimoni selalu didengarkan dan dijadikan pelajaran dalam mengembangkan produk herbal D ’ bu Jiran ini. Bu Puji beserta putri Eko setiap hari secara proaktif mendatangi konsumen yang membutuhkan dengan mengendari motornya sendiri. Hingga saat ini usaha rumahan herbal bu Puji dengan D’ bu Jirannya terus berkembang di sekitar Depok Jawa Barat. Dari kegigihan tersebut, bu Puji di percaya oleh Lurah Pasir Gunung Selatan Kota Depok sebagai Ketua Usaha Kecil Menengah (UKM) Kelurahan Pasir Gunung Selatan. Sukses Selalu bu Puji Astuti.
Usaha rumahan juga mempunyai peluang menjadi usaha rumahan oneline. Saat ini bisnis online memang memiliki prospek yang paling baik dan menguntungkan. Kondisi Indonesia yang sangat luas dan berpulau membuat produk kita akan lebih mudah dipasarkan secara online.
Berikut ini adalah cara memulai bisnis online yang paling efektif serta jenis-jenis pemasaran yang bisa dilakukan antara lain melalui website, memanfaatkan media sosial, melalui Ads di Facebook dan Instagram, melalui Google Aswords atau iklan di platform Google.
Namun, cari tahu terlebih dahulu agar produk yang diiklankan bisa memberikan hasil yang maksimal. Saudara juga menggunakan Strategi Digital Marketing yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha kecil. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar online di Indonesia yang tinggi. Banyak manfaat yang didapatkan oleh pelaku usaha kecil dan menengah dengan berkembangnya digital misalnya seperti promosi yang lebih cepat dan mudah serta biaya promosi atau iklan yang lebih murah. Tidak salah juga bila kita mengikuti program pelatihan atau seminar usaha khusus pemula. Atau juga bisa belajar melalui internet dari beberapa tips atau pengalaman dari para pengusaha lainnya.
Usaha rumahan yang baru dikembangkan oleh Mentari-54 adalah sejenis snack cemilan bernama chocho puff cheese stick yang di bandrol dengan harga Rp 35.000,- per tube yang diperuntukan untuk kaum muda melinia. Tahap awal pemasaran dilakukan lewat teman-teman terdekat, teman kantor dan lewat online.
Dalam pemenuhan hewan qurban pada Hari Raya Idhul Adha 1441 H, Mentari 54 juga In Shaa Allah sudah menyiapkan sapi dan kambing. Sapi di bandrol mulai harga 20 jutaan sampai 65 jutaan. Sementara kambing di bandrol mulai harga 3 jutaan sampai 5 jutaan. Selain itu Mentari 54 juga melakukan fungsi sosial berupa pelatihan SAMSUKI baca Sampah Sumber Rejeki, pelatihan hidroponik, peningkatan ketahanan pangan keluarga melalui budidaya LEKUNG lele kangkung 1 keluarga 1 ember dengan pesan LEKUNG kulkas alami sehat bergizi, dan pertanian Belimbing Dewi.
Dalam menjalankan usaha rumahan sebagaimana di jelaskan di atas, kita harus mematuhi protokol kesehatan dengan tetap disiplin melakukan Perilaku Hidup Sehat terutama perilaku terkait penggunaan masker, social distancing (jaga jarak minimal 1 meter) dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).
Akhirnya, ayo kita dorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja berupa usaha rumahan yang tangguh di saat COVID-19 ini. Semoga masyarakat khususnya pelaku usaha dapat ‘berdamai’ atau hidup berdampingan dengan COVID-19, dan mulai memasuki tatanan kehidupan baru atau dikenal dengan istilah new normal. Sehat Produktif, Aman dari COVID-19 yang segera akan diterapkan di Indonesia. Aamiin YRA.
BAMSE (Bambang Setiaji) | WA: 0812 189 1674 | email: setiajiresty@gmail.com
*)Founder Mentari 54/ Facilitator in Community Empowerment/ Health Promotor Specialist/ Lecturer and Observer of Public Health/ Publich Health Expert/ Facilitator of Entrepreneurship/ Staff of Research and Development Center for Public Health Effort
We are not All in the Same Boat, but We All in the Same Storm
New Normal, Started in the Normal Way
Set Our Vision for a Common Goal
Together We Can
We are New Players, in a New Normal