“Kecemasan Berlebih” Sadari sebagai Alarm Tubuh

Keinginan untuk mengakhiri hidup menjadi pilihan kebanyakan orang, saat kecemasan yang dirasakan sudah terlalu berlebihan dan menganggu pikiran. Tidak sedikit public figure yang sudah mewujudkan keinginan itu, tapi banyak juga yang kemudian sadar dan urung melakukan bunuh diri.
Sebegitu berbahayanya dampak kecemasan berlebih, sehingga mampu membuat seseorang memilih untuk mengakhiri hidup. Sebut saya pesinetron Varrel Bramasta pada medio September 2019 membuat pengakuan di akun youtube tentang keinginannya untuk bunuh diri. Selang sebulan kemudian Ariel tatum yang dikenal sebagai artis yang memiliki kecantikan paripurna, mengakui keinginannya berkali-kali untuk bunuh diri. Syukurnya kedua selebriti itu membatalkan niatnya.
Tentu saja bukan suatu yang mudah untuk memahami kondisi mental yang serba tidak karuan saat kecemasan yang tidak wajar datang. Namun tentu ada tips dan juga trik untuk mengatasinya, bahkan seorang dokter spesialis kejiwaan yang familiar di channel youtube memberikan tips sederhana yang menarik, yakni dengan menganggap kecemasan yang datang adalah layaknya seorang tamu yang datang dan ada waktunya tamu itu akan pulang, dengan kata lain, kecemasan tidak layak bersemayam dalam waktu yang lama dalam pikiran. Upaya yang harus dilakukan tentu membutuhkan proses, namun tentu akan membuahkan hasil.
Ketakutan Akan Kembali Datang
Bagi seseorang yang pengidap suatu penyakit, ketakutan kembali kambuh atau mengalami kondisi sakit berulang, adalah faktor terbesar yang mendasari kecemasan menjadi berlebih dan merusak mental. Alih-alih ingin sembuh, jika cemas menjadi-jadi, kemungkinan memiliki penyakit lainnya malah justru dapat terjadi.
Pasien Hipokalemia atau kekurangan kalium atau kadarnya kalium dalam darah dibawah 3,5 mEq/L, seperti Ferraldi (31) asal Tangerang Selatan juga memilih untuk mengakhiri hidup jika dihantui rasa takut kondisi kalium rendah yang pernah dideritanya, yakni 2,9 mEq/L terulang kembali, “Saya menderita hipokalemia, cuma belum diketahui penyebabnya apa. Kondisi terburuk ketika jantung berdebar-debar gak karuan, kaki kram, kleyengan kayak mau jatoh aja bawaanya. Kecemasan yang timbul karena takut jadi cacat seumur hidup gara-gara penyakit ini,” kisah Ferraldi yang mengaku enggan mengkonsultasikan kondisi kecemasan yang mengganggu ini lebih jauh ke psikolog.
Kecenderungan penderita Hipokalemia untuk cemas berlebih memang lebih besar, umumnya pasien takut kondisi rendahnya kalium terulang kembali. Membuat kondisi fisiknya yang tak berdaya dan cenderung lumpuh akan terulang. Ketakutan ini susah sekali dikendalikan, mengingat kondisi traumatis yang mereka alami, memang sangat membekas dalam pikiran. Namun sebenarnya banyak juga pasien Hipokalemia yang berhasil menghilangkan rasa cemasnya dengan baik, bahkan dengan kalium yang stabil, ada yang sudah kembali aktif senam aerobik.
“Mengatasi Kecemasan berlebih itu susah-susah gampang, saya berpikir positif dan mengelola strees. Biasanya saya yakinkan diri bahwa yang turun itu kalium bukan yang lain, jadi segera tambah asupan kalium agar stabil kembali,” ungkap Yearo (37) pasien Hipokalemia asal Padang, Sumatera Barat yang aktif touring dengan sepeda motornya ini.
Belajar dari pengalaman yang ditulis dalam blog seorang penderita Hipokalemia yang kini sudah sembuh yakni Romdlonaning Wahyu (46) sepertinya kecemasan berlebihan memang tak perlu ada dalam pikiran. Meski semua butuh proses dan keyakinan, dari 8 tahun Ibu yang biasa disapa Yuyun ini, merasakan betul naik turunnya kondisi mental sebagai penderita hipokalemia, “Kalau dulu, sedikit dengar suara HP berdering aja pikiran udah ke mana-mana, pikiran jelek dan negatif, kalau sekarang, sepertinya kecemasan yang wajar saja, relaks dan menanggapi semua dengan kepala dingin” ujarnya percaya diri.
Lebih lanjut Yuyun juga mengatakan bahwa pilihan untuk dekat kepada sang Pencipta menjadi obat luar biasa, selain berkebun, dan bersosialisasi dengan berkunjung ke rumah teman.
Tips Mengatasi Kecemasan
Langkah sederhana ini disampaikan oleh dr. Andri, Sp.KJ,FAPM (Psikiater Psikosomatik RS Omni Hospital Alam Sutra, Tengerang) melalui kanal youtube miliknya yang sudah memiliki 46,3 ribu pengikut itu, menyampaikan berapa tips seputar mengatasi kecemasan.
Jika kecemasan datang, sebagai tindakan awal adalah dengan mengalihkan dan melakukan kegiatan lain. Tapi lebih penting dari itu adalah memahami kehadiran kecemasan yang bukan selalu untuk dialihkan. Sadari bahwa kecemasan adalah suatu hal yang tidak bisa dipungkiri tidak bisa ditolak dan berupaya mengalikan ke pada hal yang lebih bermanfaat,
“Kita tahu bahwa, kecemasan ini pertanda kita lebih bersiap diri. Kita terima kecemasan ini sebagai alarm dari tubuh kita terhadap hal-hal yang mungkin kita tidak sukai, kita sadari hal tersebut. Sehingga ketika kecemasan itu datang, kita bisa melihatnya sebagai suatu proses pembelajaran,” ungkap dr. Andri, Sp.KJ,FAPM
Kecemasan menurutnya adalah suatu proses, kecemasan itu datang, ada dan kemudian berlalu, sehingga Anda tidak perlu melawan tetapi cukup dengan menyadari sebagaimana adanya saja.
“Kita melihat dari sisi baiknya, bahwa kecemasan itu datang bahwa dia adalah proses, pertanda buat kita menjadi orang yang lebih baik lagi kedepannya, jadi kita menerima kondisi itu sebagaimana adanya,”ajaknya lagi.
Kecemasan sebenarnya banyak dipicu oleh hal yang kita inginkan dan kita tanamkan dipikiran sedangkan dalam kenyataannya kondisi tersebut tidak semuanya dapat terjadi,
Menurut dokter Andri, perasaan kecewa yang lama kelamaan ditumpuk memicu juga kecemasan.
“Jika kita sudah dalam kondisi menerima, kita tidak akan panik dan takut ketika kecemasan itu datang, kita akan menerima sebagai bagian dari proses kehidupan,” ungkap dokter yang juga menulis buku berjudul “Segala Sesuat Tentang Cemas” ini
Tentunya harus banyak latihan, untuk dapat mengurai kecemasan menjadi sesutu yang harus kita terima agar menjadi lebih tenang dalam menjalani proses kehidupan ini.
Akun Instagram, Cegah Bunuh Diri
Kalau memang sudah susah mengontrol kecemasan dalam diri dan mengakibatkan pikiran negative untuk bunuh diri, ada baiknya segera datang berkonsultasi, jangan biarkan pikiran negatif dan keinginan bunuh diri mengontrol hidup Anda. Segera hubungi psikolog atau psikiater seperti juga yang disarankan sebuah komunitas orang muda untuk advokasi, kajian, dan edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa remaja dan populasi khusus lainnya yang berbasis bukti ilmiah dan hak asasi manusia bernama In to The Light (@intothelightid), “Kami sangat menyarankan untuk bertemu professional terkait seperti psikolog atau psikiater di Puskesmas, Rumah Sakit atau lembaga Kesehatan Jiwa”
Temukan bantuan Anda untuk bercerita di akun instragram @ibunda.id (Layanan Kesehatan Mental berbasis Inovasi Teknologi), @sehatmental.id @pijarpsikologi @yayasanpulih sehingga makin banyak ilmu yang didapat dan berguna menyelamatkan nyawa seseorang dari ketidaktahuan dan kecemasan yang seharusnya tidak berlebihan.
Dasuciana