Jangan Sepelekan, Kenali Apa Itu Human Papiloma Virus Penyebab Kanker Serviks

Seberapa penting mengenal virus penyakit dan mengerti kondisinya saat terjangkit? Jawabannya tentu penting. Virus-virus penyakit itu ada di sekitar kita tapi kadang kita tidak menyadari.
Menurut WHO (badan kesehatan dunia) hampir semua kasus kanker serviks yaitu sekitar 99% berhubungan dengan infeksi HPV (Human Papiloma Virus) dengan 266.000 kematian serta 528.000 kasus pada tahun 2012. Negara berkembang disinyalir menyumbang 12% kasus kanker serviks ini, termasuk Indonesia.
Apa itu Human Papiloma Virus
HPV atau Human Papiloma Virus adalah virus yang menyebabkan pertumbuhan tidak normal pada kulit dan mukosa (lubang hidung, bibir, kelopak mata, telinga, hingga daerah kemaluan dan anus). Mengingat Kulit dan Mukosa merupakan sistem pertahanan tubuh yang sangat efektif terhadap infeksi mikroba. Disebutkan dalam sebuah jurnal kesehatan, adalah virus yang paling sering ditemukan pada peyakit menular seksual dan bahkan jauh lebih banyak dari Human Immunodificiency Virus (HIV) karena di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara yang menduduki peringkat pertama yang tercatat memiliki kasus HPV.
HVP juga sangat potensial berperan dalam proses terjadinya kanker serviks, mengingat HPV yang dapat menyebar diseluruh tubuh dan berkembangbiak di kulit dan dan jaringan dalam
Dari 130 tipe Virus HPV, beberapa tipe diantaranya dapat menginfeksi area genital wanita maupun pria, area mulut, kerongkongan dan bahkan anus karena HPV umumnya ditularkan melalui kontak seksual.
Infeksi HPV yang tergolong rendah yakni tipe 6-11, 90% menyebabkan kutil dan mata ikan. Meski gejala sebelum terinfeksi HPV jarang terlihat dengan jelas, namun pada beberapa kasus yang sudah terinfeksi sejak lama maka akan menimbulkan kutil dipermukaan kulit. Kutil bisa saja ditemukan di telapak kaki, bahu, wajah dan juga pada kelamin. Sehingga HPV sering diidentikkan dengan kutil kelamin yang berbentuk seperti kembang kol dan tumbuh di sekitar kelamin pria maupun wanita dan juga sekitar anus.
Faktor Risiko
Kelemahan sistem kekebalan tubuh menjadi salah satu pintu masuk virus ini, termasuk orang yang memiliki luka terbuka pada kulit serta tentu saja para penderita penyakit menular seksual. Siapa lagi yang berisiko terserang virus HPV? Dalam berbagai keterangan disebutkan yang rentan tertular adalah yang sering berganti pasangan seksual dan melakukan hubungan seksual melalui anal. Mengapa Pria juga rentan? Jika Wanita melakukan Pap Smear, dikenal juga Anal Smear untuk dilakukan pengecekan pada Pria.
Salah satunya yang diinformasikan oleh Dokter Adiyana Esti yang dikenal sering kali menyampaikan seminar tentang kesehatan reproduksi wanita ini. Bahkan dalam Akun Instagramnya @adienesty, isu HPV menjadi Highlight Instagram Story nya.
“Tahukah teman-teman ada virus yang masuk dalam infeksi menular seksual yang jauh lebh banyak dari HIV?” begitu tulis Dokter yang kemudian ditanggapi pengikut akunnya dengan 85% yang mengaku tak mengetahui. Berdasarkan respon tersebut, kemudian Dokter Adiyana Esti melengkapi informasinya dengan menulis “Jawabannya adalah Virus HPV”
Vaksin HPV
Pemberian Vaksin HPV tentu menjadi tindakan preventif sebagai pilihan tepat guna terhindar dari risiko terkena kanker serviks. Setiap vaksin konon dapat melindungi 5 sampai 10 tahun, meski screening kanker serviks tetap dibutuhkan meski sudah mendapat vaksin.
Kapan waktu yang tepat melakukan suntik vaksin HPV? Seperti yang disarankan WHO yakni diberikan sejak dini saat anak usia belasan tahun. Pada beberapa negara vaksin ini diberikan pada anak wanita sejak usia 9 tahun.
Mengingat vaksin ini sangat penting untuk siapapun termasuk pria dewasa dan muda terlebih aktif melakukan kegiatan seksual. Serta kepada siapapun terlebih yang sudah memiliki riwayat penyakit terkait kekebalan tubuh seperti pengidap HIV positif.
Kepada Kanal Kesehatan, Dokter Adiyana Esti mengimbau kepada masyarakat luas untuk melakukan vaksin terutama wanita , “Himbauan Saya untuk melakukan vaksin dan Pap Smear bagi wanita yang sudah pernah melakukan hubungan Seksual” lebih lanjut Dokter Adiyana menyampaikan bahwa meski tidak ada perkembanan baru mengenai informasi HPV namun vaksin yang tersedia semakin banyak, “Sebenarnya tidak ada perkembangan baru untuk HPV. Hanya sekarang vaksinnya memiliki strain lebih banyak,”
Bagaimana? Sedikit paham tentu lebih baik dari pada tidak sama sekali, segera jadwalkan dan siapkan dana untuk melakukan vaksin ini ya. Cek harga vaksinnya di rumah sakit terdekat.
Sebagai gambaran di Rumah Sakit Haji Jakarta menurut keterangan melalui telepon per tanggal 9 Januari 2020, untuk Vaksin Gardasil sekitar 1 juta 70 ribu dan untuk Vaksik Cervarix sekitar 900 ribu rupiah. Tentu biaya tersebut belum termasuk biaya konsutasi dan pendaftaran.
Siapa tahu, hal yang terkesan sepele tapi sangat penting ini menjadi resolusi sehat Anda di awal tahun 2020.
Segera konsultasikan dengan dokter Anda!
Dasuciana