Hepatitis Banyak Tipenya, Apa Bedanya?

Baru-baru ini, dunia kesehatan dihebohkan dengan tingginya tingkat kejadian Hepatitis A di Depok hingga Kementrian Kesehatan mengeluarkan pernyataan bahwa hal ini merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Dari 262 kasus pada Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Depok, 171 di antaranya telah dilakukan tes diagnostik cepat dan terbukti positif terinfeksi hepatitis A. Kasus ini muncul pertama kali di SMPN 20 Depok pada 12 November lalu yang baru dilaporkan kepada Kemenkes pada tanggal 21 November.
Hepatitis adalah terjadinya peradangan di liver (hati). Penyebab tersering terjadinya penyakit ini adalah infeksi virus, zat alcohol dan obat-obatan tertentu ataupun penyakit autoimun. Menurut World Health Organization, terdapat 5 virus hepatitis utama, yang disebut sebagai tipe A, B, C, D, dan E. Walaupun kelima tipe ini menimbulkan gejala yang hampir mirip, antara lain demam dan tubuh berwarna kuning (ikterik) serta mual muntah, terdapat perbedaan antara satu tipe dan yang lainnya.
- Virus Hepatitis A (HAV) umumnya terdapat dalam kotoran orang yang terinfeksi dan ditularkan melalui air ataupun makanan yang terkontaminasi. Tipe Hepatitis ini jarang menimbulkan komplikasi dan dapat sembuh dalam hitungan beberapa bulan. Pencegahan paling utama adalah menjaga kebersihan sanitasi serta pemberian vaksin.
- Virus Hepatitis B (HBV) berbeda dengan HAV yang ditularkan dari makanan, HBV ditularkan melalui paparan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Misalnya penularan dari ibu yang terinfeksi ke bayi saat proses kelahiran ataupun melalui transfusi darah, suntikan atau prosedur medis dari pasien yang telah terkontaminasi HBV. Vaksin yang aman dan efektif juga tersedia untuk mencegah HBV.
- Virus Hepatitis C (HCV) seperti HBV, virus ini dapat menyebar melalui paparan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Orang yang terkena infeksi Hepatitis C biasanya tidak mengalami gejala tertentu. Keparahan Hepatitis C dapat menyebabkan sirosis atau terbentuknya jaringan parut pada hati yang menurunkan fungsi kerja hati. Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penularan penyakit tipe ini.
- Virus Hepatitis D (HDV) hanya terjadi pada pasien yang terinfeksi HBV. Infeksi ganda HDV dan HBV dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah dan hasil yang lebih buruk. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin hepatitis B karena dapat memberikan perlindungan dari infeksi HDV juga.
- Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui makanan, hewan atau air yang sudah terkontaminasi HEV dari feses pasien Hepatitis E. Selain itu, penularan juga bisa terjadi lewat transfusi darah, antara ibu dengan janin jika si ibu terinfeksi, serta hubungan seks tanpa pengaman. Vaksin HEV sudah dikembangkan, namun saat ini tidak tersedia secara luas. Untuk pencegahan dasar dapat dimulai dengan menjaga kebersihan sanitasi dan tidak memakan daging tidak matang.
Demikian perbedaan antara Hepatitis A, B, C, D dan E. Ayo cegah Hepatitis dengan rutin vaksin! Apabila menemukan gejala badan kuning dan demam, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ditulis Oleh :
Dr Talitha Ayuningtyas
@trayuningtyas