Jaga Kebersihan dan Kesehatan Pasca Banjir, Guna Terhindar Penyakit Ini

Hujan yang berlangsung lama pada penghujung tahun 2019 hingga awal tahun 2020, berdampak banjir luar biasa di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pada kondisi serba sulit seperti ini, keselamatan jiwa menjadi prioritas tak terelakkan, biarkan harta benda menghilang, asalkan dapat menjaga kesehatan di tengah kondisi yang rentan penyakit.
Begitu banyak penyakit yang mengintai pasca banjir, lalu apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi terjangkit penyakit, berikut informasi seputar ragam penyakit yang dapat ti mbul karena banjir dan pencegahannya.
- Diare
Penyakit ini sangat mudah terjangkit oleh para korban banjir yang terjebak. Faktor kebersihan yang minim menjadi pemicu utama berkembangnya penyakit ini. Usahakan mencuci tangan sebelum makan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan prediksinya bahwa setiap tahun sekitar dua juta anak dibawah lima tahun meninggal karena diare.
Meski sepele, nyatanya diare memang harus menjadi perhatian khusus pasca banjir.
Hindari sebisa mungkin mengkonsumsi makanan yang dapat memicu diare, terlebih jika sudah memiliki penyakit ganguan pencernaan. Upayakan segera mungkin mendapatkan makanan dari bantuan atau bahkan mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman. Jika memiliki balita, keluar dari lokasi banjir dengan bantuan adalah pilihan terbaik dari pada alasan menunggu rumah meski memiliki rumah berlantai dua atau lebih tinggi yang tidak terjangkau air banjir sekalipun.
- Kolera
Penyakit lainnya yang dapat tertular dengan peran air terlebih air banjir yang terkontaminasi kuman dan bakteri adalah kolera,. Kolera adalah Infeksi usus akut. Penyebab utama kolera adalah air minum dan juga makanan yang sudah terpapar bakteri Vibrio Cholerae.
Awalnya penderita akan mengalami diare dan muntah dengan masa inkubasi sekitar dua sampai tiga hari. Sekali lagi, jika Anda tetap bertahan di lokasi banjir, upayakan makan dan minum dengan kebersihan yang terjaga. Hanya minum dengan air yang disegel atau dimasak termasuk hanya memakan makanan yang tidak terbuka yang dikuatirkan tidak terjaga kebersihannya.
- Hipokalemia
Meski jarang terjadi sebagai dampak utama sebagai penyakit yang timbul karena banjir, namun kekurangan kalium menjadi dampak dari kondisi diare dan muntah yang parah. Jika elektrolit tidak segera terganti, maka kondisi kekurangan elektolit terutama kalium bisa saja terjadi. Kekurangan kalium dapat menghentikan kerja otot termasuk otot jantung. Jika Anda memang memiliki riwayat kesehatan dengan kadar kalium yang cenderung selalu rendah, upayakan memiliki cadangan makanan yang mengandung kalium atau berupa obat penambah kalium. Hindari bekerja berlebihan saat membersihkan rumah pasca banjir. Kenali kondisi kekuatan fisik Anda sebelum kalium terlanjur terpakai berlebihan.
- Leptospirosis
Penyakit ini timbul karena air dan juga tanah terkontaminasi oleh urin atau darah hewan yang sudah terkontaminasi bakteri leptospira interrogans. Hewan pembawa penyakit ini bisa saja anjing, tikus, hewan ternak seperti sapi, kambing dan juga babi.
Bakteri tersebut, masuk tubuh manusia melalui kulit pada luka yang terbuka. Jadi waspada jika memiliki luka dan berinteraksi dengan air banjir, upayakan untuk menutup luka tersebut. Waspadai juga mata, hidung dan mulut yang dapat menjadi jalan masuk bakteri leptospira ini.
Gejala umum jika terpapar bakteri ini tentunya demam dan juga diare.
Hingga sangat penting menyiram cairan anti bakteri pasca banjir di setiap sudut rumah dan juga mencuci semua peralatan terlebih peralatan makan dan minum hingga benar-benar bersih.
- Demam Berdarah Dengue dan Malaria
Selanjutnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), menggenangnya air dan juga sampah pasca banjir tentu tak bisa dihindari, kondisi tersebut menjadi tempat yang berkembang biaknya nyamuk. Termasuk nyamuk yang membawa penyakit DBD dan juga Malaria. Selain peran pemerintah untuk dapat segera membersihkan sampah dan material lain yang terbawa banjir, membersihkan lingkungan sendiri menjadi upaya preventif yang prima dengan rumus 3 M (Membersihkan, Menguras, Mengubur) semua potensi yang dapat menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk tersebut.
Mejaga kondisi kesehatan menjadi sangat penting dengan kesadaran diri sendiri, dengan menjaga apa yang kita makan dan minum ditengah kondisi banjir. Bagi Anda yang cepat tanggap membantu menyediakan konsumsi bagi para pengungsi, juga sangat penting memeperhatikan kebersihan, kemasan dan juga menu makanan.
Tapi ingat, jika banjir sudah surut bantuan alat kebersihan dan juga cairan pembersih kuman juga sangat dibutuhkan, jangan hanya membantu dengan memberikan makanan dan minuman serba instan yang alih-alih mengenyangkan, malah menjadi pemicu awal penyakit lainnya.
Selamat membantu dan meringankan beban bersama.
Dasuciana