“Isi Piringku” Pedoman Gizi Seimbang Jaman “Now”

Sering dengar istilah gizi seimbang? Tapi apakah mengerti bagaimana agar gizi yang kita dapatkan seimbang? Tenang, untuk mendapatkan gizi yang seimbang, ada rumusnya. Namanya pedoman gizi seimbang “Isi Piringku”
Pada tahun 1992, Food and Agriculture Organization, (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Sedunia mengadakan konferensi yang hasilnya antara lain menetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis “Basic Four” di Indonesia dikenal istilah “Empat Sehat Lima Sempurna” memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet” untuk menyesuaikan kebutuhan yang lebih relevan.
Gizi Seimbang yang kemudian pada Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan disebutkan secara eksplisit sebagai program perbaikan gizi yang kemudian oleh Pemerintah sosialisasikan dengan panduan “Isi Piringku”
Ya, benar isi piringku! Karena dari piring itulah kita bisa mengatur pembagian jenis makanan apa saja yang sebaiknya kita makan agar terpenuhi gizi yang seimbang.
Gizi seimbang adalah aneka ragam makanan yang mengandung zat-zat bergizi dalam jenis dan jumlah sesuai kebutuhan tubuh.
Agar tercipta gizi yang seimbang perlu memperhatikan beberapa faktor, yaitu
- Aktifitas Fisik, minimal 30 menit dalam sehari.
- Keanekaragaman Menu, upayakan tidak memakan menu yang sama setiap hari agar mendapat nutrisi berbeda dari setiap makanan.
- Kebersihan, mencuci tangan sebelum makan.
- Berat Badan, memantau selalu berat badan.
Memangnya kenapa jika gizi yang terdapat dalam apa yang kita makan itu tidak seimbang? Apakah berbahaya? Salah satu akibat asupan gizi yang kurang dan berlangsung sudah dalam jangka waktu yang cukup lama, adalah stunting atau didapatinya kondisi seorang anak yang memiliki tinggi badan lebih rendah dari standart usianya. Waduh…ternyata tidak main-main ya dengan perlunya menjaga gizi seimbang.
Selain stunting, masalah ketidak seimbangan gizi ini juga dapat menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti obesitas (gizi berlebih), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), Kekurangan Vitamin A (KVA) dan juga Kekurangan Energi Protein (KEP).
Lalu bagaimana menjaga agar gizi yang kita dapatkan seimbang, tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan? Gunakanlah pedoman Isi Piringku dalam satu sajian setiap kali makan, terdiri dari sayuran dan buah-buahan dengan porsi setengah piring dan setengahnya lagi diisi dengan makan pokok seperti nasi atau penggantinya beserta lauk pauk yang banyak mengandung protein, baik protein hewani maupun nabati.
Sebagai contoh pada saat makan siang dengan kandungan sebanyak 700 kalori.
Terdiri dari
- Buah-buahan 1/3 dari ½ isi piring yang dapat terdiri dari 150gr buah pepaya atau dua buah jeruk atau 1 buah pisang ambon 50 gr serta
- Sayur 2/3 dari ½ isi piring satu mangkok sedang sekitar 150gr
- Lauk Pauk 1/3 dari ½ isi piring yang terdiri dari 1 butir telur atau dua potong daging atau dua potong ayam dan sumber protein nabati berupa dua potong tahu dan tempe
- Makanan Pokok atau Penggantinya 2/3 dari ½ isi piring terdiri dari nasi 3 centong (150gr) atau 3 buah kentang sedang atau 1,5 gelas sedang mie, atau jagung, ubi, singkong.
Ditambah dengan minum air putih minimal 8 gelas sehari serta selalu batasi penggunaan garam dan gula.

Berikut pengaplikasian pedoman “Isi Piringku” dari akun instagram @pudj_
Dengan demikian, asupan gizi dapat terjaga, tidak berlebih dan juga tidak kekurangan.
Dasuciana