Penyebab dan Upaya Menghindari Stroke

Jika pasokan darah dan oksigen menuju otak terganggu atau berkurang, maka akan mengakibatkan penyumbatan, penyempitan bahkan pecahnya pembuluh darah, kondisi ini disebut sebagai Stroke.
Kondisi penyumbatan darah pada otak disebut Stroke Iskemik sedangkan jika kondisi tersebut mengakibatkan pecahnya pembuluh darah maka disebut Stroke Hemoragik. Mayarakat luas mengenal dua kondisi tersebut dengan istilah globalnya saja, yakni Stroke. Stroke memang paling ditakuti, mengingat tidak sedikit orang yang mengalaminya kehilangan nyawa.

Berikut data dari Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018 tentang Diagnosa Stroke di Indonesia
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penderita stroke meningkat dari 7 % pada tahun 2013 menjadi 10,9 % pada tahun 2018.
Provinsi Kalimantan Timur memiliki jumlah penduduk yang menderita stroke paling banyak yakni sekitar 14,7 % dibandingkan dengan Papua yang tercatat 4,1 % penderita stroke di provinsinya.
Lalu, apa yang diakibatkan jika otak tidak mendapat asupan oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah? Tentu saja sel-sel pada sebagian area otak akan mati dan menyebabkan kinerja organ mengalami penurunan fungsi dengan reaksi biokimia yang terjadi.
Stroke adalah kondisi yang cepat sekali terjadi, bahkan hanya dalam hitungan menit saja, jika darah tidak dapat mengalir ke otak maka sudah barang tentu fungsi otak itu sendiri akan terganggu, namun jika kita mampu menangani dengan cepat dan tepat, maka kita akan dapat meminimalkan kerusakan otak tersebut.
Mengenali Gejala dan Tips Menghindari Stroke
Tentu gejala tiap pasien berbeda, tapi ada gejala umum yang sering dijumpai berkaitan dengan Stroke, diantaranya penderita akan mengalami pusing kepala dan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, kehilangan keseimbangan, kebingungan mendadak, penglihatan menjadi kabur dan yang paling jelas dan dapat kita lihat secara fisik, penderita akan mengalami kelumpuhan pada wajah terutama pada mulut atau kelumpuhan pada tangan dan kaki di sebelah bagian.
Lalu upaya apa yang dapat dilakukan untuk menghindari kondisi stroke ini?
Jargon You Are What You Eat (Apa yang Anda makan adalah representasi kesehatan Anda) memang perlu selalu diingat, agar tak lupa memperhatikan asupan makanan. Pilihlah makan bergizi seimbang dan memperhatikan asupan serat yang dapat memperlancar peredaran darah. Masukkan ikan salmon atau makarel dalam daftar makanan Anda, kedua ikan tersebut kaya akan asam lemak omega 3. Selain ikan, jeruk, brokoli, lemon, stoberi, paprika yang merupakan makanan sumber Vitamin C.
Bawang putih juga kaya manfaat bagi kelancaran aliran darah, selain kacang-kacangan. Bagi anda yang hobi makan cokelat, pilihlah jenis Dark Chocolate. Perhatikan selalu pemilihan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Pilihlah sayuran yang mengandung banyak serat, sehingga aliran darah menjadi lancar. Serat juga lebih mudah diserap oleh tubuh.
Upaya menghindari stroke lainnya adalah stop merokok dan jauhi perokok, sebab racun kimia yang terkandung dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Selalu bergerak, buatlah target gerak Anda setiap hari, mulai dari berjalan kaki, hingga jadwal olahraga. Saat ini Anda hanya tinggal mengunduh aplikasi pada telepon selular, maka pergerakan Anda setiap hari akan diingatkan dan ditargetkan, sehingga lebih mudah dan bersemangat melakukannya. bergabung dengan komunitas olahraga adalah cara asyik untuk tetap bergerak.
Lebih penting lagi, mengelola emosi Anda. Jaga agar tidak strees, karena emosi yang tidak terkontrol menjadi pemicu stroke karena aliran darah mengalir menjadi lebih cepat dan tentunya dapat saja menjadii tidak terkontrol.
Berlatihlah mengelola emosi, ikuti akun di sosial media Anda yang menyebarkan semangat kesadaran diri untuk selalu menjaga kesehatan mental Anda, karena dengan mental yang tenang, emosi akan mudah dikendalikan.