Gigi Rusak, Sebaiknya Dicabut Atau?

Merawat keutuhan gigi memang bukan hal yang mudah. Sekuat tenaga mendisiplinkan bahkan mencontohkan pada anggota keluarga yang masih kecil untuk selalu menggosok gigi adalah pekerjaan rumah yang luar biasa. Jika abai, kerusakan gigi akan mengintai.
Jika si kecil masih bergigi susu, maka apabila ada kerusakan gigi, kita masih dapas berharap akan tumbuh penggantinya yakni si gigi tetap. Gigi Susu yang berjumlah 12 buah akan bertumbuh sejak usia 8 bulan hingga 12 tahun. Dalam masa itu, diawal usia 6 tahun, biasanya gigi susu mulai berganti menjadi gigi tetap. Maka perhatikan betul pertumbuhannya.
Gigi tetap akan tumbuh menggantikan gigi susu dan tidak ada pergantian tumbuh gigi lagi. Maka jika orang dewasa yang memiliki gigi yang rusak, usaha pun akan semakin ekstra untuk merawatnya, termasuk biaya yang akan dikeluarkan ke dokter gigi tentunya.
Apa gigi tetap yang rusak/bolong harus dicabut? Tidak selalu berakhir dengan pencabutan. Banyak hal yang perlu menjadi pertimbangan, sebelum mencabut gigi, terlebih gigi yang akan dicabut adalah gigi tetap atau gigi selamanya dan tidak akan ada gantinya lagi.
Dalam kurun waktu pergantian gigi susu ke gigi tetap, anak tentu belum paham betul bagaimana menjaganya, maka sangat dibutuhkan pendampingan dan dukungan orang dewasa, untuk ikut membantu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi tetap mereka. Jangan justeru saat anak memiliki gigi rusak, kemudian berlubang lantas mengambil keputusan untuk mencabut dengan alasan supaya tidak sakit lagi, “Padahal perjalanan si anak masih panjang untuk terus mengunyah makanan,” ujar Drg Puspa pada Kanal-Keeshatan.com
Lalu bagaimana seharusnya memperlakukan gigi yang terlanjur rusak? Itulah gunanya datang ke dokter gigi minimal enam bulan sekali. Maka kerusakan akan semakin cepat terdeteksi.
Sisa makanan yang terlanjur tertupuk di sela gigi dalam waktu yang lama, akan menjadi keras, hingga membentuk sebuah karang, yang kemudian lazim disebut karang gigi. Proses pembersihan karang gigi juga merupakan suatu tindakan perawatan yang sebaiknya rutin di periksakan. Mengapa, karena karang gigi terkadang menjadi awal rusaknya sebuah gigi.
Gigi tetap yang dimiliki anak, sangat mendapat perlu banyak perhatian. Jika terlanjur rusak, ambilah keputusan untuk menambal atau perawatan akar gigi. Hindari dulu keputusan mencabut, meski terkesan lebih cepat dan berbiaya lebih murah dibandingkan perawatan akar.
“Pertemuan pertama saya bayar 450 ribu, pertemuan kedua karena sudah mulai perawatan akar gigi, saya harus mebayar 1 juta 350 ribu karena ada tambahan penambalan gigi disekitar gigi tetap yang sedang perawatan akar gigi,” ungkap Sekar (42) yang berobat ke dokter gigi di sebuah Rumah Sakit di Bekasi.
Perawatan akar gigi akan berlangsung hingga empat atau lima kali kunjungan. Jika anda tidak ingin mengalami pengalaman seperti Ibu Sekar, budayakan dalam keluarga, gosok gigi setelah makan dan sebelum tidur.
-dasuciana