PIS-PK PUSKESMAS ARUT SELATAN BANGKITKAN PARTISIPASI LINTAS SEKTOR

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) telah memasuki tahun ke-4, wajar bila kemudian timbul pertanyaan sudahkah tampak keberhasilannya? Puskesmas Arut Selatan Kabupaten Kota Waringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah, telah membuktikan adanya perubahan yang signifikan di wilayah kerjanya setelah diterapkan PISPK. Berikut tulisan Dr. Rita, Kepala Puskesmas Arut Selatan. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
PIS-PK yang dilaksanakan Puskesmas Arut Selatan mampu membangkitkan peran serta lintas sektor untuk mendukung upaya mencapai keluarga sehat di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan. Dukungan lintas sektor dimulai dari Camat Arut selatan Drs. Syahrudin, MSi yang sejak awal sudah mendukung PIS-PK Puskesmas Arut Selatan dengan menjadi narasumber ketika sosialisasi eksternal tentang PIS-PK dan terus berlanjut dengan mendukung intervensi lanjut yang dilakukan oleh Puskesmas bersama dengan Lintas sektor.
Keterlibatan lintas sektor yang lain adalah dari Kelurahan Raja dan Raja Sebrang, dimana kegiatan intervensi lanjut PIS-PK yang dilaksanakan antara lain :
1. Untuk meningkatkan peran serta ibu membawa anak bayi dan balita ke posyandu maka Lurah Raja RanggaLesmana, S.Pi mengadakan event Posyandu akbar yaitu kegiatan
posyandu ditingkat kelurahan Raja yang melibatkan berbagai lintas sektor lain yaitu: Dinas Pemberdayaan Perempuan, PKK Kelurahan, Dinas Kesehatan, Kecamatan, Kalbe Farma, RSUD Sultan Imanuddin dan Puskesmas Arut Selatan, dimana selain kegiatan rutin posyandu, juga diadakan berbagai lomba untuk anak-anak balita dengan berbagai hadiah yang menarik, pemberian edukasi kepada ibu-ibu balita tentang pentingnya membawa anak ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi dan dipantau pertumbuhannya.
Posyandu akbar ini berhasil menarik minat ibu-ibu untuk berbondong – bondong membawa anak balitanya, saat itu ada kurang lebih 140 anak balita yang dibawa datang mengikuti kegiatan Posyandu akbar dan menurut para ibu, mereka senang dengan adanya kegiatan ini dan berharap kegiatan seperti ini lebih sering lagi diselenggarakan.
2. Pembentukan “Kampung Berame” yaitu kampung wisata yang sehat di bantaran Sungai Arut. Lurah Raja Rangga Lesmana,S.Pi bersama masyarakat yang ada dibantaran Sungai Arut melakukan pemusnahan jamban yang ada di pinggir sungai dan merubahnya menjadi warung/café tempat masyarakat berjualan di sepanjang Sungai Arut dengan tujuan tidak ada lagi warga masyarakat yang buang air besar di sungai. Sampai bulan Agustus 2019 sudah ada 8 jamban dipinggir sungai Arut yang dimusnahkan. Saat ini bantaran Sungai Arut sudah menjadi objek wisata dengan berbagai macam kuliner dan fasilitas kapal /kelotok hias yang menarik untuk menyusuri sungai Arut. Warga disepanjang sungai Arut senang karena sekarang mereka bisa memperoleh penghasilan tambahan dengan berjualan dan menyediakan kelotok /kapal hias. Sedangkan warga masyarakat lain juga merasa senang dengan adanya objek wisata yang baru di malam hari.
3. Dalam Upaya mempercepat peningkatan Indeks Keluarga sehat , maka kelurahan Raja dan Raja Sebrang mengusulkan agar dilakukan sosialisasi PIS-PK di tiap RT sehingga masyarakat memahami tentang PIS-PK dan apa saja yang menjadi permasalahan di tiap RT dengan menggunakan anggaran Kelurahan. Puskesmas Arut Selatan menyambut baik usulan tersebut, maka dilaksanakanlah sosialisasi PIS-PK ditingkat RT dibarengi dengan kegiatan Posbindu PTM Mobile.
Sosialisasi PIS-PK ini dimulai dari kesepakatan RT yang akan dilakukan sosialisasi, kemudian penanggungjawab wilayah binaan mulai mempersiapkan data PIS-PK di RT tersebut, mempelajari permasalahan kesehatannya, melakukan update data sasaran baru (data sasaran ibu bersalin , bayi mendapat Imunisasi lengkap, bayi mendapat ASI eksklusif, balita yang dipantau pertumbuhannya ) serta mengupdate data sasaran yang sudah keluar dari batasan DO nya. Kemudian pada waktu yang sudah disepakati melakukan sosialisasi tentang PIS-PK, permasalahan kesehatan yang ada di RT tersebut dan memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga, memberikan edukasi kepada masyarakat agar memanfaatkan fasilitas kesehatan dan UKBM yang tersedia untuk memeriksakan kesehatannya secara teratur. Berdasarkan pengalaman Puskesmas Arut Selatan saat melakukan sosialisasi ini, ternyata ditemui masih banyak masyarakat yang tidak memahami tentang PIS-PK , sehingga mereka juga tidak memahami apa saja yang harus dilakukan agar menjadi keluarga yang sehat. Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan melakukan kegiatan posbindu PTM yaitu: pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tensi, pemeriksaan gula darah, pemberian obat dan edukasi kepada masing-masing individu berdasakan permasalahan dari capaian indikator PIS-PK yang spesifik untuk masing-masing individu dan keluarga. Kegiatan sosialisasi PIS-PK langsung kepada masyarakat disertai dengan posbindu PTM mobile ini dirasakan sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hidup sehat serta berdampak pada peningkatkan derajat kesehatan keluarganya. Tandanya adalah adanya kenaikan IKS (Indeks Keluarga Sehat). Untuk yang tidak bisa datang ke Puskesmas atau ke posbindu maka akan dilakukan kunjungan rumah bersama dengan Lurah, ketua RT ataupun tokoh masyarakat. Dampak dari kegiatan ini bisa terlihat dari hasil capaian indikator dan IKS dari RT yang sudah dilakukan sosialisasi.
Ket : RT 3 Raja: Bayi IDL, ASI Eksklusif, TB Paru 0 karena tidak ada sasaran. RT 5 raja : ODGJ 0 karena tidak ada sasaran RT 5 Raja Seb : TB Paru dan OGDJ 0 karena tidak ada sasaran
4. Di Kelurahan Raja Sebrang, Lurah Alimin,S.Pi mendampingi tim Puskesmas melakukan kunjungan keluarga pada penderita TB Paru yang tidak mau minum obat, bahkan sudah membuat surat pernyataan menolak minum obat walaupun sudah dikunjungi berulang kali oleh petugas dari Puskesmas Arut Selatan, karena merasa semakin sesak setelah minum obat TB. Akhirnya tim puskesmas dengan didampingi oleh Lurah Raja Sebrang bersama ketua kelurahan siaga kembali melakukan kunjungan, dan akhirnya penderita TB paru tersebut mau dirujuk ke RSUD untuk mendapat pengobatan
5. Meningkatnya kesadaran keluarga untuk mendukung terwujudnya keluarga sehat juga terjadi di salah satu RT kelurahan raja, ini terlihat dari Yanti (bukan nama sebenarnya) merupakan salah satu ODGJ yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya karena malu, ditemukan saat tim Puskesmas Arut Selatan melakukan Kunjungan Keluarga PIS-PK, dengan berbagai pendekatan yang dilakukan berhasil membuat keluarga mau menerima kedatangan tim Puskesmas dan mau menerima pengobatan yang diberikan, dan sekarang Yanti sudah minum obat secara teratur dan sudah dapat bersosialilasi dengan orang lain, sudah tidak disembunyikan lagi oleh keluarga, bahkan dapat berjualan makanan kecil di warung di depan rumahnya. Senang sekali melihat yanti sekarang bisa tersenyum dan menyambut kedatangan petugas puskesmas.
Apa yang terjadi diatas adalah beberapa bukti keterlibatan lintas sektor dalam upaya mencapai keluarga sehat diwilayah kerja Puskesmas Arut Selatan , karena kami menyadari bahwa Puskesmas tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan masyarakat sehat diwilayah kerja Puskesmas, semoga ke depan semakin banyak lagi pihak – pihak yang mau terlibat, sehingga terwujudnya masyarakat yang sehat di wilayah kerja Puskesmas Arut Selatan adalah impian yang akan dicapai melalui kerja sama . Semoga.
Salam sehat dari kami Puskesmas Arut Selatan