Perkembangan PISPK (Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga) di Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) telah memasuki tahun ke 3, ditargetkan pada tahun 2019 ini seluruh Puskesmas di Indonesia telah melaksanakannya. Banyak Puskesmas yang telah melakukan intervensi guna meningkatkan nilai IKS dan 12 indikator keluarga sehat. Oleh karena itu sudah saatnya bila kita melihat apakah intervensi tersebut telah mampu mendorong nilai IKS Kab/Kota ke arah yang lebih baik?
Indeks Keluarga Sehat (IKS) saat ini
Secara nasional gambaran pencapaian IKS (Indeks Keluarga Sehat) per April 2019 yang dirinci menurut provinsi, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Indeks Keluarga Sehat (IKS) menurut provinsi
Sumber: Aplikasi keluarga sehat, April 2019
Secara nasional IKS Indonesia adalah 0,173 yang berarti hanya 17,3% keluarga yang tergolong sehat. Lima besar IKS tetinggi dicapai oleh Provinsi Bali, DKI Jakarta, Di Yogyakarta, Aceh dan Kepulauan Riau. Provinsi Aceh ternyata mampu menduduki peringkat 4 nasional, ini menarik untuk dikaji lebih lanjut. Pencapaian 12 indikator keluarga sehat antar kabupaten/kota di provinsi Aceh dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Pencapaian indikator keluarga sehat di provinsi Aceh.
Sumber: Aplikasi keluarga sehat, April 2019
Tampaknya Provinsi Aceh bisa melesat menjadi peringkat 4 karena 2 indikator yang mencolok lebih tinggi dibandingkan provinsi dan rerata nasional, yaitu:
• Cakupan keluarga yang sudah menjadi anggota JKN sebanyak 88,6% hampir 2 kali lipat dari rerata nasional. Ini bisa terjadi karena Pemda Provinsi Aceh membayar premi seluruh penduduk yang belum menjadi anggota JKN.
• Cakupan penderita ODGJ berat yang berobat dan tidak ditelantarkan sebanyak 53%, yang juga hampir 2 kali lipat dari rerata nasional. Ini adalah dampak positif dari peristiwa tsunami tahun 2004, yang membuat daerah ini meningkatkan kemampuan jajaran kesehatan di bidang kesehatan jiwa.
Untuk melihat perkembangan PISPK baik dari sisi cakupan kunjungan keluarga maupun pergeseran proporsi status keluarga sehat, dibandingkan data pada bulan September 2018 dengan data bulan Februari 2019, atau dalam kurun waktu 6 bulan.
Untuk Provinsi Aceh, penambahan cakupan kunjungan keluarga menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Penambahan cakupan kunjungan keluarga dari September 2018 sampai Februari 2019 di Provinsi Aceh.
Untuk menilai dampak intervensi yang telah dilakukan dapat dilakukan dengan cara melihat perubahan status keluarga sehat. Perubahan yang diharapkan adalah proporsi Keluarga Sehat meningkat dan proporsi Keluarga Tidak Sehat menurun. Untuk Provinsi Aceh, perubahan status keluarga sehat dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Perubahan status keluarga sehat di Provinsi Aceh
Tampak bahwa terjadi peningkatan proporsi Keluarga Sehat, dan penurunan proporsi Keluarga Tidak Sehat. Ini berarti perubahan status keluarga sehat ke arah yang benar. Bila kita jumlahkan kenaikan proporsi keluarga sehat ditambah penurunan proporsi keluarga tidak sehat, maka akan didapat persentase perubahan positif yang terjadi di suatu wilayah. Gambaran perubahan positif di Provinsi Aceh terjadi pada 10 Kab/Kota seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 2. Kab/Kota dengan perubahan status keluarga sehat yang positif di Provinsi Aceh.
Kab. Aceh Tengah menduduki peringkat pertama tingginya perubahan status keluarga sehat, yaitu sebanyak 4,5%; disusul Kab. Bener Meriah, Kab. Gayo Lues dan Kab. Pidi Jaya. Sebagai ilustrasi, perubahan status keluarga sehat di Kab. Aceh Tengah dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Pergeseran status keluarga sehat di Kab. Aceh Tengah
Tampak bahwa proporsi keluarga sehat meningkat, sementara proporsi keluarga tidak sehat mengalami penurunan.
Adapun 13 Kab/Kota lainnya tergolong tidak terjadi perubahan atau terjadi perubahan negatif, artinya proporsi keluarga sehat menurun dan/atau proporsi keluarga tidak sehat meningkat. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Kab/Kota dengan perubahan status keluarga sehat yang negatif
Sumber: aplikasi keluarga sehat, Februari 2019.
Sebagai ilustrasi, perubahan negatif status keluarga sehat di Kab. Aceh Barat Daya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 5. Pergeseran status keluarga sehat di Kab. Aceh Barat Daya
Tampak bahwa proporsi keluarga sehat menurun, sementara sebaliknya proporsi keluarga tidak sehat meningkat.
Aplikasi keluarga sehat dapat dianalisis lebih lanjut bila kita masuk sampai ke database-nya, sehingga bisa dilihat data per individu. Sebagai gambaran, kita menganalisis langsung dari database PISPK pada bulan Februari 2019, sehingga diketahui jumlah orang yang menderita penyakit tertentu, seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 4. Jumlah orang yang belum menjadi anggota JKN, orang yang merokok dan orang yang suspek tuberkulosis.
Sumber: Aplikasi keluarga sehat, Februari 2019.
Jadi sampai Februari 2019, di Provinsi Aceh ada sebanyak 3.906 orang yang suspek tuberkulosis. Seharusnya data ini segera ditindak-lanjuti oleh program, apakah betul tuberkulosis atau tidak. Sudahkan ini dilakukan? Hal serupa bisa diberlakukan untuk penderita hipertensi didiagnosis dokter (berarti sudah kontak dengan dokter) sebanyak 60.761 orang, sementara yang minum obat secara teratur ada 40.194 orang atau sekitar 60%. Artinya ada 40% peserta yang tidak teratur minum obatnya. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Jumlah orang yang didiagnosis hipertensi, minum obat teratur dan orang yang hipertensi menurut pengukuran.
Sumber: Aplikasi keluarga sehat, Februari 2019.
Bagaimana dengan perkembangan PISPK di Kota Banda Aceh? Dilihat dari grafik perubahan status keluarga sehat di bawah ini, tampak bahwa proporsi keluarga sehat menurun, tetapi proporsi keluarga tidak sehat juga menurun. Ini menunjukkan bahwa perkembangannya belum seperti yang diharapkan.

Gambar 6. Perkembangan status keluarga sehat Kota Banda Aceh.
Sumber: Aplikasi keluarga sehat
Pencapaian 12 indikator keluarga sehat (gambar bawah) menunjukkan bahwa keluarga beberapa indikator berada dibawah rerata nasional seperti KB, imjnisasi dasar lengkap dan penimbangan balita.

Gambar 7. Pencapaian 12 indikator keluarga sehat di Kota Banda Aceh
Sumber: Aplikasi keluarga sehat
Rincian lebih lanjut pencapaian 12 indikator keluarga sehat menurut kecamatan di Kota Banda Aceh dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Pencapaian indikator keluarga sehat menurut kecamatan di Kota Canda Aceh.
Demikianlah perkembangan PISPK di Provinsi Aceh dan Kota Banda Aceh. Semoga informasi ini memacu semangat penanggung jawab proram untuk terus melakukan intervensi yang inovatif, sehingga kesehatan keluarga semakin meningkat.

Gambar 8. Bapak Walikota Banda Aceh berfoto bersama peserta Rakerkesda Kota Banda Aceh.