Perkembangan PISPK di Provinsi Riau

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) terus melaju di semua wilayah, termasuk di Provinsi Riau yang cakupan kunjungan keluarganya telah mencapai 50,7%, dan menduduki peringkat kedua setelah Provinsi Sulawesi Barat yang mencapai 61,2%, seperti tampak pada gambar berikut.

Gambar 1. Cakupan kunjungan keluarga menurut provinsi, tertanggal 3 September 2018
Di dalam provinsi Riau sendiri, cakupan kunjungan keluarga antar kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Cakupan kunjungan keljuarga menurut kab/kota di Provinsi Riau
Peringkat pertama diduduki Kota Dumai yang mencapai >100%, ini bisa terjadi karena data jumlah keluarga yang selama ini ada dasarnya dari proyeksi yang tidak di”update” setiap saat. Bila Dinkes Kota Dumai sudah meyakini bahwa semua keluarga telah didata, maka seharusnya jumlah keluarga dan populasi yang ditemukan Puskesmas inilah yang dijadikan acuan. Dengan demikian bisa dikatakan inilah the “real target”, bukan lagi berdasarkan proyeksi, yang sering terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk satu kab/kota.
Dari tabel di atas sebanyak 9 dari 12 kab/kota di Provinsi Riau mempunyai cakupan kunjungan keluarga >30% sementara 3 lainnya yaitu Kab. Kepulauan Meranti, Kab. Bengkalis dan Kab. Kuantan Singingi masih di bawah 30%. Oleh karena itu intervensi di Provinsi Riau adalah sebagai berikut:
1. Bina akselerasi untuk kab/kota dengan cakupan kunjungan keluarga <30%. Upaya dilakukan terutama untuk mengejar target 30% kunjungan keluarga, agar bisa menentukan target pencapaian selanjutanya 2. Bina intervensi untuk kab/kota dengan cakupan kunjungan keluarga >30%, karena pada posisi ini angka IKS (Indeks Keluarga Sehat) dan pencapaian 12 indikator keluarga sehat, relatif sudah stabil. Artinya tidak akan berubah signifikan meskipun cakupan mencapai 100%. Jadi pada posisi seperti ini angka IKS dan 12 indikator KS sudah bisa dijadikan data dasar, sebagai langkah awal untuk menentukan target pada tahun2 berikutnya. Sebagai contoh, Kota Dumai saat ini telah bisa menentukan target 5 tahun ke depat seperti pada tabel berikut.
Tabel 2. Target IKS dan 12 indikator KS Kota Dumai Tahun 2019 – 2023
Catatan:
Ini sekedar contoh yang penulis buat, berapa besaran target yang akan dicapai tentu saja tergantung kesepakatan antara Puskesmas dan Dinkes Kota Dumia dengan bimbingan Dinkes Provinsi Riau.
Beberapa target harus 100%, karena mulai tahun depan diberlakukan SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang Kesehatan.
Dari sini kemudian bisa dibahas lebih lanjut rencana intervensi apa yang harus dilakukan agar target peningkatan IKS dan 12 indikator KS dapat dicapai.
Untuk Indeks Keluarga Sehat, capaian Provinsi Raiu adalah 0,125 yang berarti hanya 12,5% keluarga tergolong sehat dengan menggunakan kroteris 2 indikator KS tersebut. Ini lebih rendah dari angka nasional (0,162) dan Riau menduduki peringkat 6 dari bawah. Jadi memang banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan IKS di wilayah ini

Gambar 2. Pencapaian IKS (Indeks Keluarga Sehat) menurut provinsi, tertanggal 3 September 2018
Peringkat IKS antar kab/kota di Provinsi Riau dapat dilihat pada gambar berikut. Kota Pekanbaru menduduki peringkat tertinggi (IKS: 0,219) disusul Kota Dumai (IKS: 0,187) dan Kab. Pelalawan (IKS 0,184). Sementara terendah adalah Kab. Siak, Kab. Rokan Hilir dan Kab. Indragiri Hilir.

Gambar 3. Pencapaian IKS (Indeks Keluarga Sehat) menurut kab/kota di Provinsi Riau, tertanggal 3 September 2018
Warna ungu dianggap belum stabil, karena cakupan kunjungan keluarga <30%
Adapun gambaran pencapaian 12 indikator keluarga sehat di Provinsi Riau adalah seperti gambar berikut. Tampak 6 indikator KS yang masih di bawah 50% yaitu berturut-turut: kesehatan jiwa, hipertensi, tuberkulosis, keanggotaan JKN, keluarga berencana dan perilaku merokok.

Gambar 4. Pencapaian 12 indikator KS di Provinsi Riau
Tentu saja pencapaian 12 indikator KS berbeda antar kab/kota, rincian pencapaiannya pada 9 kab/kota yang cakupannya sudah >30% adalah seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 3. Pencapaian 12 indikator keluarga sehat di kab/kota di Provinsi Riau
Catatan: 3 kabupaten yang cakupan kunjungan keluarga <30% tidak dicantumkan karena angkanya belum stabil.

Gambar 5. Peserta workshop evaluasi PISPK di Provinsi Riau

Gambar 6. Salah satu narasumber dari Direktorat Gizi Masyarakat Kemkes RI

Gambar 7. Workshop evaluasi hasil pembangunan kesehatan di Provinsi Riau 12-14 September 2018
Dengan demikian masing-masing kab/kota dapat mulai menentukan target 5 tahun ke depan, dan mulai merancang intervensi upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan masalah di kab/kota masing-masing. Selamat berjuang dan kita bisa evaluasi secara periodik, apakah target yang telah dipasang bisa tercapai atau tidak.