Melongok studi kohor penyakit tidak menular di Kota Bogor

Sejak tahun 2010, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemkes melakukan studi kohor yang meliputi 2 hal yaitu kohor tumbuh kembang anak (TKA) dan kohor penyakit tidak menular (PTM). Studi kohor TKA mengikuti perkembangan anak dari saat jani dikandung ibunya, saat dilahirkan, sampai nanti usia remaja. Sampai saat ini sudah lebih dari 1000 anak yang terus diikuti proses tumbuh-kembangnya dan usia tertinggi baru mencapai 6 tahun. Sedangkan studi kohort PTM mengambil sampel dari usia 25 tahun ke atas dan sudah 7 tahun diikuti. Hasil-hasil dari kedua studi kohor tersebut menarik untuk ditelaah. Namun kali ini saya ingin menyampaikan gambaran proses di lapangan, bagaimana pengukuran berkala dilakukan di lapangan untuk studi kohor PTM. Saya sempat melongok pengumpulan data studi kohor PTM di RW 9 Kelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, pada tanggal 24 Mei 2018. Berikut liputan saya.

Gambar 1. Subyek studi kohor datang ke aula RW setempat untuk mendaftar.
Pengumpulan data dilakukan di Aula RW lokasi penelitian, sehingga subyek penelitian sangat mudah datang ke lokasi. Ini memang diperlukan agar subyek tidak drop-out karena sulitnya akses. Gambar 1 menunjukkan para subyek penelitian datang dan mendaftar ke petugas. Selanjutnya satu demi satu subyek penelitian diwawancara singkat oleh petugas (lihat gambar 2).

Gambar 2. Petugas melakukan wawancara terhadap subyek
Setelah itu subyek dilakukan pengukuran antropometri, yaitu berat badan, tinggi badan dan lingkar perut, hasilnya dicatat oleh petugas. (Lihat gambar 3)

Gambar 3. Penimbangan berat badan dengan timbangan digital.
Setelah selesai ditimbang, diukur tinggi badan dan lingkar perut, subyek menuju meja pengukuran tensi, apakah normal atau menderita hipertensi lihat gambar 4).

Gambar 4. Petugas sedang mengukur tensi subyek dengan alat ukur tensi digital.
Bagi penderita hipertensi, selanjutnya akan ditanya tentang keteraturan makan obat anti hipertensi. Bila tidak teratur ditanya sebabnya, semuanya dicatat dalam format pengumpulan data (lihat gambar 5).

Gambar 5. Wawancara kepatuhan minum obat anti hipertensi

Gambar 6. Subyek penelitian yang antri menunggu giliran pemeriksaan tensi.
Setelah semua pemeriksaan dan pengukuran selesai, giliran terakhir adalah wawancara dengan peneliti senior yaitu Bapak Sudigno dan Ibu Laning. Wawancara ini untuk merangkum hasil pemeriksaan dan pengukuran subyek, untuk kemudian diberi tahu tindak lanjutnya: apakah perlu dirujuk ke Puskesmas atau tidak. Bila hipertensi tidak terkontrol misalnya, subyek penelitian diminta untuk periksa ke Puskesmas setempat agar dievaluasi pengobatannya.

Gambar 7. Peneliti senior melakukan wawancara akhir, memberi penjelasan termasuk merujuk ke Puskesmas bila perlu.
Sebagai tali kasih dan penghargaan atas pastisipasi subyek, tim peneliti memberikan bingkisan sederhana. Kali ini paket untuk berbuka puasa, karena pengumpulan data dilakukan pada bulan Ramadhan.

Gambar 8. Bingkisan tali kasih kepada subyek sebagai penghargaan atas partisipasinya dalam studi kohor PTM.

Gambar 9. Berfoto bersama
Itulah gambaran singkat proses pengumpulan data berkala yang sebulan sekali dilakukan oleh peneliti studi kohor. Setahuh 2 kali dilakukan pemeriksaan lengkap termasuk pemeriksaan laboratorium. Diperlukan ketekunan dan keasbaran, karena studi kohor ini berlangsung lama sampai puluhan tahun. Semoga karya para peneliti ini memberi arti bagi pembangunan kesehatan negeri.