Melihat pelaksanaan pendekatan keluarga di Lampung Selatan

Sebagaimana diketahui, seluruh Kabupaten/Kota saat ini sedang melaksanakan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PISPK) yang merupakan bentuk operasional dari penerapan paradigma sehat di lapangan.
Kab. Lampung Selatan termasuk beruntung, karena dalam melaksanakan PISPK didampingi oleh Pusat Litbang Pelayanan Kesehatan Balitbangkes, sehingga berbagai kesulitan bisa segera dicari solusinya. Dari sisi kelitbangan, penerapan PISPK di Kab Lampung Selatan merupakan Studi Implementatif, yang hasilnya akan dirangkum sedemikian rupa, sehingga bisa jadi masukan perbaikan konsep dan bahan pembelajaran daerah lainnya.
Awal Nopember 2017 dipresentasikan kemajuan studi implementatif PISPK di Kantor Dinas Kesehatan Kab. Lampung Selatan, dihadiri oleh Dr. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lampung Selatan beserta jajarannya, wakil dari Dinkes Provinsi Lampung, dan Dokter Puskesmas yang telah melaksanakan PISPK tersebut.

Gambar 1. Suasana diskusi laporan kemajuan studi implementasi PISPK di Kab. Lampung Selatan
Penyajian disampaikan oleh Dr. Eva selaku penanggung jawab studi yang kemudian dirangkum oleh DR. Nana Mulyana selaku Kepala Pusat Litbang Pelayanan Kesehatan Balitbangkes.

Gambar 2. Tampak Sekretaris Dinkes Kab Lampung Selatan dan pejabat lainnya turut dalam diskusi

Gambar 3. Kepala Pusat Litbang Pelayanan Kesehatan Balitbangkes DR. Nana Mulyana (paling kanan) sedang menyampaikan rangkuman kemajuan studi implementasi PISPK di Kab. Lampung Selatan
Kunjungan ke keluarga
Pada acara tersebut, saya selaku koordinator Health Policy Unit yang diundang sebagai narasumber, menyampaikan kemajuan pelaksanaan PISPK khususnya di Kab. Lampung Selatan.
Untuk skala nasional, lebih dari 3 juta keluarga (sekitar 4,65% dari seluruh keluarga di Indonesia) telah dikunjungi staf Puskesmas dan datanya telah tercata pada aplikasi keluarga sehat sampai tanggal 31 Oktober 2017. Provinsi Lampung berkontribusi sebanyak 110.719 keluarga (lihat tabel 1). Namun bila dilihat cakupan keluarga yang dikunjungi, Provinsi Lampung menduduki peringkat ke 10 dengan 5,37%, lebih tinggi dari rerata nasional (lihat tabel 2).

Tabel 1. Jumlah keluarga yang telah dikunjungi dan telah tercatat dalam aplikasi keluarga sehat, sampai 31 Oktober 2017.

Tabel 2. Cakupan keluarga yang telah dikunjungi menurut provinsi, sampai 31 Oktober 2017.
Untuk Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Selatan merupakan penyumbang terbesar jumlah keluarga yang telah dikunjungi sehingga menduduki peringkat pertama (lihaat tabel3). Namun dari segi cakupan keluarga yang dikunjugi, Kab. Lampung Selatan (28,7%) menempati posisi kedua dibawah Kota Bandar Lampung (43,53%), sementara yang paing rendah adalah Kab. Pesisir Barat (0,17%), seperti terlihat pada tabel 4.

Tabel 3. Jumlah keluarga yang telah dikunjungi di Provinsi Lampung sampai 31 Oktober 2017.

Tabel 4. Cakupan keluarga yang telah dikunjungi di Provinsi Lampung sampai 31 Oktober 2017.
Gambaran jumlah kunjungan keluarga di Kab. Lampung Selatan, kontribusi terbesar dari Kecamatan Natar (lihat tabel 5). Kecamatan yang belum banyak data kunjungan keluarga kemungkinan karena belum melaksanakan pada tahun ini.

Tabel 5. Jumlah keluarga yang telah dikunjungi Kab. Lampung Selatan sampai 31 Oktober 2017.
Besarnya Indeks Keluarga Sehat
Indeks Keluarga Sehat (IKS) merupakan komposit indikator dari 12 indikator keluarga sehat, yang menggambarkan berapa persen keluarga sehat di satu wilayah. Secara naional, capaian IKS adalah 0,158 yang berarti hanya 15,8% keluarga yang tergolong sehat (dihitung dari data yang sudah masuk). IKS tertinggi adalah DKI Jakarta (0,323), disusul Bali (0,268) dan Kalimantan Timur (0,266), sementara Provinsi Lampung menduduki peringkat bawah dengan IKK sebesar 0,122 yan berarti di bawah rerata nasional (lihat tabel 6)

Tabel 6. Index Keluarga Sehat menurut provinsi sampai 31 Oktober 2017.
Di dalam Provinsi Lampung gambaran IKS antar Kab/Kota belum bisa disajikan, karena ada beberapa Kab/Kota yang masih sangar sedkit jumlah keluarga yang dikunjungi, namun untuk Kab. Lampung Selatan IKS mencapai 0,137; yang berarti lebih baik dari rerata Provinsi Lampung (0,122). Beberapa IKS kecamatan di Kab. Lampung Selatan antara lain: Kalianda (0,110), Natar (0,105), Ketapang (0,081) dan Jati Agung (0,042).
Capaian 12 indikator keluarga sehat
Dari data yang sudah masuk (lebih dari 3 juta keluarga atau 4,65%) secara nasional dapat dilihat bahwa 3 indikator dengan capaian terrendah adalah gangguan jiwa, hipertensi dan tuberkulosis. Ini logis karena kunjungan keluarga dana meningkatkan penemuan kasus, sehingga proporsi yang diobat dengan teratur tentu masih kecil (lihat tabel 7).

Tabel 7. Capaian 12 indikator keluarga sehat nasional sampai 31 Oktober 2017.
Untuk Provinsi Lampung gambaran pencapaian 12 indikator keluarga sehat dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Secara umum memberikan gambaran serupa dengan tingkat nasional, 3 urutan terbawah adalah gangguan jiwa, hipertensi dan tuberkulosis (lihat tabel 8). Gambaran serupa juga terjadi di Kab. Lampung Selatan yang urutan capaian 12 indikator serupa dengan Provinsi Lampung (lihat tabel 9.)

Tabel 8. Capaian 12 indikator keluarga sehat Provinsi Lampung sampai 31 Oktober 2017.

Tabel 9. Capaian 12 indikator keluarga sehat Kab. Lampung Selatan sampai 31 Oktober 2017.
Ini adalah data awal untuk segera ditindak-lanjuti, karena data hanya langkah awal dari sebuah kegiatan besar, yaitu intervensi program yang sesuai dengan masalah terbesar di satu wilayah. Oleh karena itu, intervensi terintegrasi yang segera dilakukan adalah sangat penting. Jadi segera lakukan intervensi walaupun kunjungan keluarga baru selesai satu desa.

Gambar 4. Foto bersama di akhir diskusi.