Sakit Jiwa Bukan Penyakit Menular! Ini Daftar 10 Kota di Indonesia yang Terbaik

Konten
Sejak tahun 2010 Kementerian Kesehatan telah menelorkan IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) dan tahun 2014 diterbitkan IPKM kedua yang terdiri dari 7 sub-indeks yaitu: kesehatan balita, kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan, penyakit tidak menular, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
Untuk sub-indeks penyakit tidak menular (PTM), indikator yang tercakup adalah sebagai berikut.
-
Hipertensi
Penduduk umur 15 tahun yang diperiksa sistol dan diastolnya pada saat penelitian. Hipertensi adalah jika tekanan darah sistol lebih besar sama dengan 140 mmHg atau tekanan darah diastol lebih besar sama dengan 90 mmHg.
-
Cedera
Penduduk semua umur yang pernah mengalami cedera dalam 12 bulan terakhir sehingga kegiatan sehari-hari terganggu.
-
Diabetes Mellitus
Penduduk umur 15 tahun ke atas yang pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter.
-
Gangguan Mental (Kesehatan jiwa)
Penduduk umur 15 tahun ke atas yang pernah mengalami gangguan kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa ditetapkan menggunakan metode SRQ-20. Kesehatan jiwa terganggu jika mempunyai skor 6 ke atas.
-
Obesitas sentral
Penduduk umur 15 tahun ke atas (kecuali ibu hamil) yang diukur lingkar perut pada saat penelitian. Batasan obesitas sentral yang digunakan adalah lingkar perut pada perempuan 80 cm ke atas dan pada laki-laki 90 cm ke atas.
-
Kesehatan gigi dan mulut
Penduduk semua umur yang mempunyai masalah dengan gigi dan/ atau mulut dalam 12 bulan terakhir.
Berdasarkan sub-indeks penyakit tidak menular (PTM), peringkat 10 terbaik kabupaten/kota adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Sepuluh kabupaten/kota terbaik menurut sub-indeks penyakit tidak menular (PTM)
No | Kabupaten/Kota | Penyakit Tidak Menular |
---|---|---|
1 | Yalimo | 0.9064 |
2 | Teluk Bintuni | 0.8854 |
3 | Asmat | 0.8823 |
4 | Sarolangun | 0.8725 |
5 | Pegunungan Bintang | 0.8665 |
6 | Pringsewu | 0.8577 |
7 | Teluk Wondama | 0.8496 |
8 | Muaro Jambi | 0.8478 |
9 | Tambrauw | 0.8402 |
10 | Lahat | 0.8332 |
Sumber: IPKM, Balitbangkes, 2014
Tampak bahwa wilayah Papua mendominasi peringkat terbaik PTM, mungkin karena pola makannya yang masih alami dan aktivitas fisik yang mencukupi.
Bila dikelompokkan untuk kota saja, maka 10 besar kota dengan sub-indeks penyakit tidak menular terbaik adalah sebagai berikut (tabel 2)
Tabel 2. Sepuluh kota terbaik menurut sub-indeks penyakit tidak menular (PTM)
No | Kota | Penyakit Tidak Menular |
---|---|---|
1 | Kota Pekanbaru | 0.7662 |
2 | Kota Metro | 0.7575 |
3 | Kota Kendari | 0.7332 |
4 | Kota Pontianak | 0.7321 |
5 | Kota Dumai | 0.7298 |
6 | Kota Bandar Lampung | 0.7280 |
7 | Kota Batam | 0.7180 |
8 | Kota Tidore Kepulauan | 0.7161 |
9 | Kota Denpasar | 0.7154 |
10 | Kota Tangerang Selatan | 0.6993 |
Sumber: IPKM, Balitbangkes, 2014
Adapun untuk kelompok kabupaten, peringkat 10 besar terbaik kabupaten dengan sub-indeks penyakit tidak menular (PTM) adalah sebagai berikut (tabel 3)
Tabel 3. Sepuluh kabupaten terbaik menurut indeks penyakit tidak menular (PTM)
No | Kabupaten | Penyakit Tidak Menular |
---|---|---|
1 | Yalimo | 0.9064 |
2 | Teluk Bintuni | 0.8854 |
3 | Asmat | 0.8823 |
4 | Sarolangun | 0.8725 |
5 | Pegunungan Bintang | 0.8665 |
6 | Pringsewu | 0.8577 |
7 | Teluk Wondama | 0.8496 |
8 | Muaro Jambi | 0.8478 |
9 | Tambrauw | 0.8402 |
10 | Lahat | 0.8332 |
Sumber: IPKM, Balitbangkes, 2014