Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) dan Definisinya

Sejak tahun 2010 Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) telah dicapai oleh Kementerian Kesehatan yang menggambarkan kemajuan kesehatan. IPKM merupakan penjabaran lebih lanjut dari komponen kesehatan pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia). IPKM berbasis data Riskesdas 2013 merupakan indeks komposit dari 30 indikator kesehatan utama disertai pembobotan sesuai perannya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selanjutnya IPKM (2013) dapat dibagi menjadi 7 sub-indeks yaitu: kesehatan balita, kesehatan reproduksi, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan, penyakit tidak menular, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
Tabel 1. Rincian Sub-indikator, indikator dan bobotnya, IPKM 2013
No | Indikator | Bobot |
---|---|---|
1. Sub-indeks Kesehatan Balita | ||
1 | Balita gizi buruk dan kurang | 5 |
2 | Balita sangat pendek dan pendek | 5 |
3 | Balita gemuk | 4 |
4 | Penimbangan balita | 4 |
5 | Kunjungan neonatal | 4 |
6 | Imunisasi lengkap | 4 |
2. Sub-indeks Kesehatan Reproduksi | ||
7 | Penggunaan alat kontrasepsi (MKJP) | 5 |
8 | Pemeriksaan Kehamilan (K4 : 1-1-2) | 5 |
9 | Kurang Energi Kronik (KEK) pada WUS | 5 |
3. Sub-indeks Pelayanan Kesehatan | ||
10 | Persalinan oleh nakes di Faskes | 4 |
11 | Kecukupan jumlah dokter per kecamatan | 5 |
12 | Kecukupan jumlah Posyandu | 4 |
13 | Kecukupan jumlah bidan | 3 |
14 | Kepemilikan Jaminan Pelayanan Kesehatan | 4 |
4. Sub-indeks Perilaku kesehatan | ||
15 | Merokok | 4 |
16 | Cuci tangan dengan benar | 3 |
17 | Buang air besar di jamban | 3 |
18 | Aktivitas fisik cukup | 3 |
19 | Menggosok gigi dengan benar | 3 |
5. Sub-indeks Penyakit Tidak Menular | ||
20 | Hipertensi | 5 |
21 | Cedera | 5 |
22 | Diabetes Mellitus | 5 |
23 | Gangguan Mental | 4 |
24 | Obesitas Sentral | 4 |
25 | Penyakit Gigi dan Mulut | 4 |
6. Sub-indeks Penyakit Menular | ||
26 | Pneumonia | 5 |
27 | Diare balita | 4 |
28 | ISPA balita | 4 |
7. Sub-indeks Kesehatan Lingkungan | ||
29 | Akses Sanitasi | 3 |
30 | Akses Air Bersih | 3 |
Sumber: IPKM, Balitbangkes, 2014
Definisi Operasional Indikator IPKM 2013
a. Kelompok Indikator Kesehatan Balita
- Balita gizi buruk dan kurang
Perbandingan berat badan dan umur. Gizi Buruk dan Kurang jika mempunyai nilai Z score kurang dari -2 SD. - Balita sangat pendek dan pendek
Perbandingan tinggi badan dan umur. Balita Sangat Pendek dan Pendek jika mempunyai nilai Z score kurang dari -2 SD. - Balita gemuk
Perbandingan berat badan dan tinggi badan. Gemuk jika mempunyai nilai Z score di atas 2 SD. - Penimbangan balita
Balita yang pernah ditimbang dalam 6 bulan terakhir. - Kunjungan neonatal
Bayi umur di bawah 12 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan pada 1-7 hari setelah lahir. - Imunisasi lengkap
Imunisasi yang telah diperoleh anak umur 12-59 bulan. Lengkap jika anak tersebut telah diimunisasi 1 kali BCG dan minimal 3 kali DPT dan minimal 3 kali Polio dan 1 kali Campak.
b. Kelompok Indikator Kesehatan Reproduksi
- Penggunaan alat kontrasepsi (MKJP)
Penggunaan alat kontrasepsi dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu sterilisasi pria, sterilisasi wanita, IUD/ AKDR/ Spiral, diafragma, susuk/ implant pada pasangan usia subur umur 15 – 49 tahun. - Pemeriksaan Kehamilan (K4 : 1-1-2)
Frekuensi pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan minimal dilakukan 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga. - Kurang Energi Kronis (KEK) pada WUS
Wanita usia subur umur 15 – 49 tahun (hamil dan tidak hamil) yang diukur lingkar lengan atas pada saat penelitian. Kurang Energi Kronis (KEK) jika lingkar lengan atas di bawah 23,5 cm
c. Kelompok Indikator Pelayanan Kesehatan
- Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
Proses persalinan dibantu tenaga kesehatan dan dilaksanakan di fasilitas kesehatan dengan unit analisis balita. Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter kandungan, dokter umum, bidan, dan perawat/ nakes lainnya. Fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah RS pemerintah, RS swasta, Rumah Bersalin, Klinik, Praktek Nakes, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Polindes/ Poskesdes. - Kecukupan jumlah dokter
Kecukupan tenaga dokter adalah proporsi kecamatan dalam satu kabupaten yang memiliki rasio dokter cukup. Rasio dokter cukup jika terdapat minimal 1 dokter per 2.500 penduduk kecamatan. - Kecukupan jumlah posyandu
Kecukupan jumlah posyandu adalah proporsi desa dalam satu kabupaten yang memiliki rasio posyandu cukup. Rasio posyandu cukup jika jumlah posyandu minimal 4 posyandu per desa. - Kecukupan jumlah bidan
kecukupan jumlah bidan adalah proporsi desa dalam satu kabupaten yang memiliki rasio jumlah bidan cukup. Rasio jumlah bidan cukup jika terdapat minimal 1 bidan per 1.000 penduduk desa. - Kepemilikan Jaminan Pelayanan Kesehatan
Penduduk yang memiliki minimal salah satu jenis jaminan pelayanan kesehatan. Jenis jaminan yang dimaksud adalah Askes/JPK PNS/Veteran/ Pensiun, JPK Jamsostek, Asuransi Kesehatan Swasta, Tunjangan Kesehatan Perusahaan, Jamkesmas, Jamkesda.
d. Kelompok indikator perilaku kesehatan
- Merokok
Kebiasaan merokok pada penduduk umur 10 tahun ke atas selama 1 bulan terakhir. Kebiasaan merokok adalah apabila merokok dilakukan setiap hari atau kadang-kadang. - Cuci tangan dengan benar
Kebiasaan cuci tangan benar pada penduduk umur 10 tahun ke atas, yaitu mencuci tangan menggunakan sabun pada saat sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan dan setelah memegang binatang (unggas, kucing, anjing, dan lain-lain). - Buang Air Besar (BAB) di jamban
Kebiasaan buang air besar pada penduduk umur 10 tahun ke atas. BAB benar jika mempunyai kebiasaan buang air besar di jamban. - Aktivitas fisik cukup
Kebiasaan aktifitas fisik pada penduduk umur 10 tahun ke atas. Aktivitas fisik cukup adalah individu yang melakukan aktivitas fisik berat atau sedang atau keduanya dalam seminggu berdasarkan kriteria WHO GPAQ (Global Physical Activity Questionaire). Aktivitas fisik berat adalah aktivitas yang dilakukan secara terus menerus minimal sepuluh menit selama minimal tiga hari dalam satu minggu dengan total waktu beraktivitas >= 1500 MET minute. MET minute aktivitas fisik berat adalah lamanya waktu (menit) melakukan aktivitas dalam satu minggu dikalikan bobot sebesar 8 kalori. Aktivitas fisik sedang apabila melakukan aktivitas fisik sedang (menyapu, mengepel, dll) minimal lima hari dengan total lamanya beraktivitas 150 menit dalam satu minggu. - Menggosok gigi dengan benar
Kebiasaan menggosok gigi setiap hari pada penduduk umur 10 tahun ke atas. Kebiasaan menggosok gigi dengan benar jika dilakukan sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam.
e. Kelompok Indikator Penyakit Tidak Menular dan Faktor Risikonya
- Hipertensi
Penduduk umur 15 tahun yang diperiksa sistol dan diastolnya pada saat penelitian. Hipertensi adalah jika tekanan darah sistol lebih besar sama dengan 140 mmHg atau tekanan darah diastol lebih besar sama dengan 90 mmHg. - Cedera
Penduduk semua umur yang pernah mengalami cedera dalam 12 bulan terakhir sehingga kegiatan sehari-hari terganggu. - Diabetes Mellitus
Penduduk umur 15 tahun ke atas yang pernah didiagnosis menderita kencing manis oleh dokter. - Gangguan Mental (Kesehatan jiwa)
Penduduk umur 15 tahun ke atas yang pernah mengalami gangguan kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa ditetapkan menggunakan metode SRQ-20. Kesehatan jiwa terganggu jika mempunyai skor 6 ke atas. - Obesitas sentral
Penduduk umur 15 tahun ke atas (kecuali ibu hamil) yang diukur lingkar perut pada saat penelitian. Batasan obesitas sentral yang digunakan adalah lingkar perut pada perempuan 80 cm ke atas dan pada laki-laki 90 cm ke atas. - Kesehatan gigi dan mulut
Penduduk semua umur yang mempunyai masalah dengan gigi dan/ atau mulut dalam 12 bulan terakhir.
f. Kelompok Indikator Penyakit Menular
- Pneumonia
Penduduk semua umur yang didiagnosis pneumonia atau mengalami gejala pneumonia dalam 1 bulan terakhir. - Diare Balita
Balita yang didiagnosis diare atau mengalami gejala diare oleh tenaga kesehatan dalam 1 bulan terakhir. - Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Balita
Balita yang pernah didiagnosis menderita sakit ISPA oleh tenaga kesehatan atau mengalami gejala sakit ISPA dalam 1 bulan terakhir.
g. Kelompok Indikator Kesehatan Lingkungan
- Akses Sanitasi
Akses sanitasi hanya diukur berdasarkan kepemilikan dan jenis fasilitas buang air besar. Akses sanitasi baik apabila rumah tangga menggunakan fasilitas tempat buang air besar milik sendiri dan jenis kloset leher angsa. - Akses Air Bersih
Penggunaan air bersih perkapita dalam rumah tangga. Akses air bersih baik jika rumah tangga minimal menggunakan 20 liter per orang per hari dan berasal dari air ledeng/PDAM atau air ledeng eceran/membeli atau sumur bor/ pompa atau sumur gali terlindung atau mata air terlindung.
Atas dasar nilai IPKM, dapat dibuat peringkat provinsi, kabupaten dan kota terbaik di Indonesia, baik untuk IPKM-nya maupun untuk tiap sub-indeksnya.
Untuk IPKM, 10 kabupaten/kota terbaik adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Peringkat 10 kabupaten/kota dengan IPKM terbaik
No | Kabupaten/Kota | IPKM |
---|---|---|
1 | Gianyar | 0.7352 |
2 | Kota Denpasar | 0.6992 |
3 | Kota Kediri | 0.6848 |
4 | Tabanan | 0.6826 |
5 | Kota Pekanbaru | 0.6823 |
6 | Kota Madiun | 0.6769 |
7 | Kota Salatiga | 0.6573 |
8 | Kota Bukittinggi | 0.6572 |
9 | Badung | 0.6546 |
10 | Kota Magelang | 0.6524 |
Bila dibandingkan antar kota saja, maka 10 kota dengan IPKM terbaik adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Peringkat 10 kota dengan IPKM terbaik
No | Kabupaten/Kota | IPKM |
---|---|---|
1 | Kota Denpasar | 0.6992 |
2 | Kota Kediri | 0.6848 |
3 | Kota Pekanbaru | 0.6823 |
4 | Kota Madiun | 0.6769 |
5 | Kota Salatiga | 0.6573 |
6 | Kota Bukittinggi | 0.6572 |
7 | Kota Magelang | 0.6524 |
8 | Kota Tangerang Selatan | 0.6523 |
9 | Kota Pematang Siantar | 0.6511 |
10 | Kota Balikpapan | 0.6490 |
Sedangkan peringkat kabupaten dengan IPKM terbaik diantara seluruh kabupaten adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Peringkat 10 kabupaten dengan IPKM terbaik
No | Kabupaten/Kota | IPKM |
---|---|---|
1 | Gianyar | 0.7352 |
2 | Tabanan | 0.6826 |
3 | Badung | 0.6546 |
4 | Sukoharjo | 0.6488 |
5 | Penajam Paser Utara | 0.6252 |
6 | Nganjuk | 0.6248 |
7 | Karanganyar | 0.6243 |
8 | Klungkung | 0.6203 |
9 | Buleleng | 0.6191 |
10 | Toba Samosir | 0.6190 |