Apa itu Okupasi?

Apakah terapi okupasi itu? Terapi Okupasi adalah pelayanan kesehatan kepada pasien yang mengalami gangguan fisik dan atau mental dengan menerapkan latihan mengerjakan sasaran yang terseleksi (okupasi) untuk meningkatkan kemandirian pasien pada aktivitas kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar pasien dapat kembali berperan dalam aktivitas keseharian.
Terapi okupasi memperhatikan aset (kemampuan) dan limitasi (keterbatasan) yang dimiliki individu, dengan memberikan aktivitas yang purposeful (bertujuan) dan meaningful (bermakna).
Petugas yang memberikan terapi okupasi adalah Okupasi Terapis, yang jumlahnya di Indonesia masih sangat terbatas, sekitar 1000 orang saja. Mereka tergabung dalam organisasi profesi IOTI (Ikatan Okupasi Terapis Indonesia).
Tanggal 22 – 23 Oktober 2016, Pengurus IOTI mengadakan seminar dan pelatihan dengan topik “Membangun fondasi kemandirian aktivitas anak berkebutuhan khusus dengan terapi sensori integrasi”. Bertindak sebagai narasumber antara lain adalah Dr. Ismet Sp. A(K) dari RSUD Provinsi Riau, Ibu Erayanti Saloka dari Poltekkes Surakarta, Bapak Cahya Buwana, AMd.OT, SKM yang sekaligus sebagai Ketua Umum IOTI dan Bapak Trihono selaku Ketua MTKI.
Sekitar 150 peserta mengikuti seminar dan pelatihan ini, sebagian besar dari kalangan pendamping anak berkebutuhan khusus.